Teks eksposisi merupakan jenis tulisan yang memaparkan informasi tentang suatu hal. Di dalamnya, termasuk juga gagasan dari perspektif penulis.
Salah satu hal yang penting dari penulisan teks eksposisi adalah data atau situasi nyata yang akan dijelaskan.
Pada kesempatan ini, kami akan memberikan lima contoh teks eksposisi berita dan penjelasan mengenai apa saja jenisnya. Simak tulisan berikut ini.
Jenis-jenis Teks Eksposisi
Menurut Mariskan dalam buku Keterampilan Menulis (2018), teks eksposisi terbagi menjadi lima jenis. Berikut penjelasannya.
1. Eksposisi Proses
Jenis teks eksposisi ini menyajikan dan menjelaskan informasi terkait dengan terjadinya sesuatu. Termasuk peristiwa dan pembuatan suatu hal.
2. Eksposisi Klasifikasi
Eksposisi klasifikasi cenderung menonjolkan ciri-ciri penting dari suatu hal. tujuannya adalah untuk mengelompokkan hal tertentu.
3. Eksposisi Ilustrasi
Jenis ini memberikan penjelasan melalui contoh atau kasus yang ada di kehidupan nyata. Lalu, akan diibaratkan atau disamakan layaknya ilustrasi yang menggambarkan peristiwa yang terjadi.
4. Eksposisi Perbandingan
Paparan yang digunakan akan membandingkan dua hal atau lebih. Setelahnya akan diidentifikasi perbedaan dan kesamaannya.
5. Eksposisi Laporan
Menginformasikan suatu kejadian atau peristiwa yang sifatnya bisa dilaporkan. Layaknya berita, eksposisi laporan juga menyertakan waktu, tempat, dan keterangan kejadian.
Contoh Teks Eksposisi Berita
Contoh Teks Eksposisi Berita 1
Sumber: Pikiran Rakyat
Transportasi merupakan kebutuhan dari berbagai kegiatan sosial maupun ekonomi. Tipe kegiatan sosial maupun ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.
Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang sifatnya berulang, misalnya terjadi pada para pekerja dan orang-orang yang menempuh pendidikan di sekolah atau kampus.
Di Kota Yogyakarta, kemacetan terjadi hampir setiap hari di titik-titik yang menjadi jalur pergerakan utama para pekerja kantoran menuju lokasi kerja, serta siswa dan mahasiswa yang menuju sekolah atau kampus.
Kemacetan yang berulang dalam jangka waktu yang lebih panjang, cenderung terjadi pada musim liburan dan menjelang hari raya. Kemudian pada saat arus mudik dan arus balik, kemacetan parah akan terjadi di jalan-jalan arah luar kota, seperti Jalan Magelang, Jalan Solo, dan Jalan Wates.
Dalam rentang waktu tersebut, kemacetan juga dirasakan di pusat kota yang dijadikan sebagai tujuan wisata dan tempat menginap, seperti Malioboro, Prawirotaman, serta jalan-jalan yang menuju objek wisata.
Kemacetan yang dominan umumnya ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan satu di antara solusi yang dapat diterapkan. Jika tidak, kemacetan akan terus berulang dan akan memberikan dampak pada masyarakat itu sendiri.
Contoh Teks Eksposisi Berita 2
Sumber: Pikiran Rakyat
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) seharusnya meningkatkan performa akses internet di Indonesia. Akses internet cepat menunjang banyak sektor, baik dari pendidikan, teknologi, ekonomi, dan sosial.
Pada 2014, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring malah berkelakar dengan mengatakan “internet cepat buat apa?”. Padahal banyak sektor yang kerja-kerjanya bergantung pada akses internet yang lancar. Wilayah yang jauh dari kota besar kesulitan mendapat akses internet cepat. Bahkan di Papua sempat terjadi pemutusan akses internet oleh pemerintah Indonesia. Akses internet adalah hak publik yang menjadi tanggung jawab negara, lebih tepatnya Kominfo.
Seharusnya Menteri Kominfo peka terhadap kebutuhan publik. Akses internet lancar dibutuhkan publik untuk menunjang berbagai sektor.
Contoh Teks Eksposisi Berita 3
Sumber: Ruang Seni
Puncak musim hujan baru akan terjadi di bulan Februari 2016. Namun saat ini beberapa wilayah di Jakarta mulai tergenang banjir saat hujan deras melanda. Warga harus bersiap menghadapi kemungkinan genangan dan banjir yang akan terjadi. Hal tersebut harus diwaspadai oleh warga khususnya yang tinggal di bantaran sungai. Berdasarkan data dari Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, terdapat 134 LK / RW yang harus diwaspadai akan terjadi banjir. Seluruh wilayah tersebut tersebar di 34 Kelurahan di Jakarta. Paling banyak tersebar di Jakarta Timur dan Selatan, seperti Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cawang, Kelurahan Pondok Labu, Kelurahan Srengseng Sawah, Kelurahan Rawajati dan Kelurahan Bukit Duri. Tercatat saat hujan deras pada Minggu 14 Februari 2016 wilayah ini terendam setinggi 10-50 cm.
Kondisi ini lalu direspon oleh jajaran Musyawarah Pimpinan Kota (Muspikot) Jakarta Timur. Apel siaga banjir Jakarta dilaksanakan di halaman parkir PGJ Jatinegara sebagai langkah antisipasi datangnya puncak musim hujan tahun ini. Muspikot juga mengerahkan sedikitnya 347 personil menghadapi banjir yang berasal dari jajaran Polrestro Jakarta Timur, Kodim 0505, Satpol PP Jakarta Timur dan BPDB DKI Jakarta hadir dalam acara apel tersebut. selain itu, sejumlah perlengkapan siaga banjir juga ditampilkan dalam apel siagar banjir ini. Diantaranya adalah dua perahu karet, dua kayak, dua kano dan beberapa perahu rakitan yang terbuat dari jerigen, serta peralatan pendukung lainnya.
Contoh Teks Eksposisi Berita 4
Sumber: Ruang Seni
Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan pemetaan kasus korupsi di Indonesia dalam kurun waktu Januari 2016 hingga Juni 2016. Sepanjang waktu tersebut, sebanyak 210 kasus korupsi telah ditangani dan 500 orang ditetapkan sebagai tersangka oleh tiga institusi penegak hukum. Dalam enam bulan pertama 2016, pemetaan yang dilakukan meliputi jumlah kasusu, total kerugian negara, jumlah tersangka, modus yang dilakukan, sektor korupsi hingga pelaku jabatan.
Penegak hukum berhasil menaikkan status kasus dari penyelidikan sebanyak 210 kasus di mana kerugian negara mencapai Rp 890,5 miliar dan suap Rp 28 miliar, SGD 1,6 juta dan US$ 72 ribu. Kejaksaan menangani 133 perkara, kepolisian 59 perkara dan KPK menangani 18 perkara. Kejakasaan paling banyak menangani kasusu dengan jumlah kerugian negara Rp 473 miliar dan suap Rp 14 juta. Sumber data yang diperoleh ICW yakni berasal dari website resmi institusi penegak hukum serta media baik online maupun cetak.
Contoh Teks Eksposisi Berita 5
Sumber: Liputan6
Gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada minggu, 25 Desember 2016 lalu pada pukul 02.30 wib. Getaran gempa tersebut terasa hingga Pulau Bali. Gempa dirasakan sedang hingga kuat di Kota Bima, Sumbawa Barat, Praya, Lombok, Kota Mataram hingga Bali, jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi Jumat (30/12) pukul 05.30.19 WIB. Hiposenter gempa pada koordinat 9,37 derajat Lintang Selatan, 118,63 derajat Bujur Timur. Kabarnya gempa tidak berpotensi tsunami, sumber gempa berasal dari subduksi pertemuan lempeng Hindia Australia dan Eurasia.
Masyarakat sempat panik dan berhamburan keluar dari bangunan dan rumah. Hingga saat ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut. BPBD masih terus melakukan pemantauan dan laporan dari lapangan. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan jika terjadi gempa susulan, agar bisa segera keluar rumah dan berkumpul di tempat yang aman. Menurut data BNBD, intensitas gempa yang dirasakan adalah sebagai berikut:
- Gempa dirasakan cukup kuat di Sumba Barat Daya selama 5 detik.
- Gempa dirasakan cukup kuat di Sumba Barat selama 5 detik.
- Gempa dirasakan cukup kuat di Sumbawa Barat selama 3 detik.
- Gempa dirasakan sedang di Kota Mataram selama 3 detik.
- Dirasakan di Kabupaten Dompu selama 5 detik.
- Dirasakan sedang di sebagian besar wilayah Bali selama 5 detik.