Daftar Penghargaan Sapardi Djoko Damono dan Sejumlah Karya Terbaiknya

Suara.com
Penghargaan Sapardi Djoko Damono
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Sorta
20/3/2023, 11.20 WIB

2. Yang Fana adalah Waktu

Kisah Sarwono dengan Pingkan usai dalam “Yang Fana adalah Waktu” setelah sebelumnya dijembatani oleh "Pingkan Melipat Jarak". Peluncuran buku ini diwarnai oleh pembacaan sajak sang pujangga dan musikalisasi puisi dari sajak yang dibawakan oleh Umar Muslim, Tatyana Soebianto dan Arini Kumara.

Apiknya trilogi yang dikisahkan oleh Sapardi Djoko Damono sehingga mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Buku Asean 2018 di Malaysia. Penghargaan Sapardi Djoko Damono tersebut diperoleh karena dinilai sebagai sastra yang memiliki mutu tinggi oleh para penilai profesional.

3. Bilang Begini Maksudnya Begitu

Melalui buku ini, Sapardi Djoko Damono sukses mencitrakan dirinya bukan hanya sekadar pujangga yang pandai bermain kata namun juga pesona yang ingin mengajak mereka yang berada di luar sana mendekat dengan sastra.

Sapardi Djoko Damono ingin membuat para pembaca bisa lebih mengapresiasi puisi dan selurus makna yang disampaikan oleh penyair. Buku ini berupa ajakan yang menyertakan contoh menjelaskan dan untuk mengerti gaya yang seringkali digunakan oleh para penyair dalam ber-rima.

4. Duka-Mu Abadi

Bertepatan dengan usianya yang menginjak 77 tahun pada 2017, beliau tidak melewatkan kesempatan untuk merayakan dengan menerbitkan tujuh buku yaitu enam kumpulan puisi dan satu novel. Berikut daftarnya:

• Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?
• Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita
• Kolam, Namaku Sita
• Duka-Mu Abadi dan Ayat-ayat Api
• Pingkan Melipat Jarak

5. Manuskrip Sajak Sapardi

Manuskrip Sajak Sapardi lahir mewarnai kebutuhan literasi Indonesia. Buku-buku tersebut dinilai sebagai harta karun yang berharga, di dalamnya terdapat corat-coret sajak Sapardi selama masih muda hingga dewasa. Buku ini juga dirancang serupa album kolase gambar Sapardi yang dibagi dalam periode tahunan sejak 1958-1968 dan 1970-an.

Dalam "Manuskrip Sajak Sapardi", bisa melihat sajak indah yang spontan, mengalir apa adanya sebelum adanya bentuk buku. Sapardi juga berharap artefak ini bisa jadi bahan studi dalam pembelajaran sastra.

Sejumlah penghargaan Sapardi Djoko Damono yang diperoleh oleh beliau tentunya tidak terlepas dari hasil karya terbaiknya selama ini. Bahkan keberadaan bukunya juga masih diakui cukup penting hingga saat ini, terlebih bagi para pujangga.

Halaman: