Surat Al-Fil merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang pasukan gajah dan burung ababil. Surat yang terdiri dari lima ayat ini merupakat surat ke 105.
Arti surat Al Fil menggambarkan tentang karunia dan peringatan. Dikutip dari laman jabar.kemenag.go.id, surat al-Fil menceritakan tentang pasukan gajah yang dikalahkan burung ababil adalah kejadian besar yang terjadi pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Surat al-Fil mengisahkan pasukan gajah yang dikirim oleh Gubernur Yaman, Abrahah Al-Asyram untuk menghancurkan Ka’bah. Tetapi, berhasil dikalahkan dengan pasukan burung Ababil yang dikirim Allah SWT.
Arti Surat Al Fil dan Lafadz Arabnya Lengkap
Dalam surat ini dijelaskan bagaimana Allah SWT membalas perlakuan kaum Quraisy yang ingin menghancurkan Ka'bah. Selain itu makna yang terkandung di dalamnya adalah sebagai pembuktian bahwa akan ada kebinasaan bagi mereka para pendurhaka.
Surat Al-Fil dan artinya memiliki keistimewaan untuk diteladani. Bagi muslim yang membaca surat al-Fil dan artinya dengan kesungguhan, pasti akan dimudahkan Allah untuk mengalahkan lawannya. Berikut arti surat Al Fil secara lengkap.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ
"a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl"
Artinya: "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?"
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
"a lam yaj'al kaidahum fī taḍlīl"
Artinya: "Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?"
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
"wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl"
Artinya: "dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong."
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
"tarmīhim biḥijāratim min sijjīl"
Artinya: "yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar"
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ
"fa ja'alahum ka'aṣfim ma`kụl"
Artinya: "lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
Isi Surat Al Fil dan Cerita Pasukan Gajah
Isi surat Al Fil menceritakan tentang pasukan gajah yang dibinasakan oleh Allah SWT karena hendak menghancurkan ka'bah. Kisah surat Al-Fil ini bermula dari keirian Abrahah yang melihat Ka'bah sangat ramai pengunjung di setiap tahunnya.
Abrahah berpikir bagaimana cara untuk merampas lambang kesucian dari kota tersebut. Maka dari itu, dirinya pun berkeinginan untuk menghancurkan Ka’bah supaya orang-orang lebih tertarik menuju ke negerinya, tepatnya untuk membujuk mereka supaya berpindah ke agamanya.
Abrahah dengan segera mempersiapkan pasukannya untuk menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka’bah. Pasukannya ini terdiri atas pasukan infanteri dan kavaleri, termasuk juga para penunggang gajah.
Bersama pasukannya, Abrahah menuju Mekkah untuk menghancurkan bangunan suci tersebut. Ketika mendengar bahwa pasukan Abrahah tengah bergerak untuk menyerang dan menghancurkan Ka’bah, para orang-orang Arab kaget.
Oleh sebab itu, seorang bangsawan Yaman yang dijuluki Dzu Nafar bergegas meminta kaumnya untuk melarikan diri. Dirinya pun mengajak para penduduk Yaman dan bangsa Arab untuk memerangi Abrahah.
Sayangnya ia mengalami kekalahan, sehingga dirinya harus ditawan dan disuruh menemani Abrahah dalam perjalanannya. Selama perjalanan, pasukan Abrahah ini telah dihadang oleh kabilah-kabilah Arab, tetapi para kabilah tersebut telah dikalahkan.
Meskipun demikian, kekalahan tersebut tidak melemahkan semangat bangsa Arab untuk memerangi pasukan Abrahah. Banyak masyarakat Arab yang terdorong untuk bertindak patriotisme dengan tetap melindungi rumah dan agama mereka. Sayangnya, mereka semua kalah karena pasukan Abrahah jauh lebih kuat.
Abrahah semakin percaya diri tentunya untuk menyerang Ka’bah. Ketika pasukan Abrahah singgah di al-Mughammas, dirinya mengirim salah satu pasukannya untuk merampas harta penduduk Tihamah dan harta orang Mekkah lainnya.
Di antara harta rampasan tersebut, ada 200 unta milik Abdul Muththalib ibn Hasyim. Esok paginya, Abrahah telah bersiap diri untuk memasuki Mekkah termasuk dengan gajah beserta pasukannya.
Gajah yang ditunggangi oleh Abrahah bernama Mahmud. Pasukan Abrahah memukul para gajah tersebut supaya mereka berdiri, bahkan beberapa ada yang dipukuli dengan kapak pada bagian kepala, tetapi mereka tetap tidak mau berdiri.
Kemudian, pasukan Abrahah pun mengarahkan gajah-gajah itu ke arah Yaman dan mereka bangkit berjalan. Namun, ketika pasukan Abrahah mengarahkannya ke Mekkah, gajah-gajah itu kembali diam.
Dalam surat Al Fil, tiba-tiba, kehendak Allah SWT datang untuk menggagalkan penghancuran Ka’bah tersebut. Allah SWT mengirimkan sekawanan burung yang membawa batu-batu kecil di paruhnya dan melemparkannya ke arah pasukan Abrahah.
Dalam sekejap mata, kepala dan tubuh para pasukan Abrahah tercabik-cabik dan mayatnya bergelimpangan di jalan. Abrahah tentu saja tidak luput dari serangan tersebut, tetapi tidak langsung meninggal dunia. Saat itulah, dirinya merasakan ketakutan yang luar biasa dan memerintahkan pasukannya yang tersisa untuk kembali ke Yaman.