Tips Hindari Bahaya Terkena Paparan UV

Pexels
Ilustrasi penggunaan krim pelindung kulit
Penulis: Lavinda
26/4/2023, 14.20 WIB

"Orang yang terbakar sinar matahari biasanya tidak pakai tabir surya yang cukup, tidak mengaplikasikannya kembali setelah berada di bawah sinar matahari, atau menggunakan produk yang sudah kedaluwarsa," tambah Arini.

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu, penggunaan tabir surya sangat penting dilakukan. Sebab jika tidak, paparan UVA dan UVB dapat merusak DNA dalam sel kulit, menghasilkan cacat genetik, sehingga menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini.

"Radiasi UV adalah karsinogen manusia itu terbukti, menyebabkan karsinoma sel basal (BCC) dan karsinoma sel skuamosa (SCC). Jenis kanker ini sering muncul di area kulit yang terpapar sinar matahari," kata dia.

Selain menggunakan tabir surya, Arini juga menyarankan untuk meminimalkan waktu di luar ruangan selama indeks UV sedang berada di puncak, yakni sekitar pukul 10.00 hingga 16.00.

"Kalau mau berjemur untuk vitamin D, paling baik di jam 9.00. Jam 10 pagi sampai jam 3 sore sudah tidak anjurkan," ujarnya.

Kemudian, cari tempat teduh sebanyak mungkin. Hal yang perlu diketahui ialah, sinar matahari dapat memantul dari permukaan reflektif dan dapat menjangkau kulit meski berada di bawah payung atau pohon.

"Pakai juga topi bertepi lebar yang melindungi kepala, wajah, telinga, dan leher. Kalau memakai topi cap, pastikan pakai tabir surya di telinga dan leher. Kenakan juga kacamata hitam pelindung UV," ujar Arini.

Halaman: