Bom Hiroshima dan Nagasaki, Sejarah Pengeboman Dua Kota Besar Jepang

Dok. The National WWII Museum
Ilustrasi, kondisi Kota Hiroshima, Jepang, usai terkena dampak bom atom.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
24/7/2023, 09.20 WIB

Film berjudul Oppenheimer (2023) karya Christopher Nolan bersama Universal Pictures ini menyajikan kisah J. Robert Oppenheimer. Oppenheimer merupakan salah satu ilmuwan cukup berpengaruh bagi dunia moderen saat ini.

Film dengan latar belakang Perang Dunia II ini semakin menarik karena mengungkap banyak fakta menarik. Cerita film Oppenheimer ini berisi tentang perjalanan Oppenheimer menciptakan sebuah bom atom.

Diketahui dua bom atom yang berhasil ia ciptakan adalah "Little Boy" dan "Fat Man". Kedua senjata penghancur ini dijatuhkan Amerika Serikat di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang.

Bom Hiroshima dan Nagasaki

Ilustrasi Bom Little boy (Wikipedia)

Seperti infomasi diatas, Amerika Serikat meledakkan dua bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 6 dan 9 Agustus 1945. Bom atom itu menewaskan ratusan ribu orang, kebanyakan warga sipil.

Bom Hiroshima dan Nagasaki tetap jadi satu-satunya penggunaan senjata nuklir dalam konflik bersenjata hingga saat ini. Lalu bagaimana sejarah pengeboman Hirosima dan Nagasaki?

Latar Belakang Bom Hiroshima dan Nagasaki

Sejarah Manhattan Project (Britannica.com)

Dikutip dari buku Sejarah SMA/MA Kelas XI karya A Ferry T Indratno dkk, latar belakang pengeboman Hirosima dan Nagasaki dimulai saat Perang Dunia II masih berlangsung.

Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbor, di Hawaii. Kala itu, pesawat Jepang menghancurkan Armada Pasifik Amerika Serikat.

Penyerangan tersebut dikomandoi Laksamana Madya Chuichi Nagumo. Akibatnya, Amerika Serikat marah dan menyatakan perang kepada Jepang.

Kemudian, dalam Perang Dunia II, Jepang berada di puncak kejayaan pada Maret 1942 saat Jepang berhasil menguasai sumber minyak di Indonesia. Namun, Jepang mengalami kekalahan ketika pertempuran di Midway tahun 1942. Pertempuran tersebut mengakibatkan 3 kapal induk dan pesawat Jepang tenggelam dan terbakar. Jepang kehilangan sebanyak 330 pesawat.

Kemenangan selanjutnya selalu berpihak pada Amerika Serikat, misalnya pertempuran laut dan darat di Kepulauan Solomon, Tarawa, Irian, dan sebagainya. Perang Dunia II yang terjadi di banyak negara telah menelan banyak korban jiwa, baik mengalami luka-luka maupun meninggal dunia.

Akan tetapi, Jepang tidak mau menyerah dan tetap antusias melanjutkan perang. Jepang membuktikannya dengan kegigihan untuk melanjutkan perang meskipun sudah beberapa kali mengalami kekalahan.

Hal ini membuat Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman, memutuskan untuk mengakhiri perang dengan menggunakan bom atom. Sebelum bom atom benar-benar dijatuhkan, Amerika Serikat terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada Jepang dengan memberikan ultimatum lewat Deklarasi Potsdam.

Artinya, Jepang diberikan kesempatan mengakhiri perang dengan menyerah tanpa syarat atau Unconditional Surrender. Namun, Deklarasi Potsdam diabaikan oleh Jepang.

Atas hal inilah, Presiden Amerika Serikat memerintahkan untuk menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Meskipun Hiroshima sudah porak-poranda, pemerintah militer Jepang masih bungkam dan tidak mau menyerah.

Hingga 3 hari kemudian, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Pengeboman yang terjadi di kedua kota penting Jepang tersebut pun berhasil membuat Jepang menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus 1945.

Yoachim Agus Tridiatno dalam buku berjudul Harapan, Daya Hidup Manusia menjelaskan bahwa bom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Kota Hiroshima dan Nagasaki adalah tragedi perang paling besar dalam sejarah manusia sampai saat ini. Korban meninggal akibat peristiwa tersebut bahkan jumlahnya mencapai 140 ribu orang di kota Hiroshima dan 70 ribu orang di Nagasaki.

Penemu Bom Hiroshima dan Nagasaki

Ilustrasi oppenheimer (Wikipedia)

bom Hiroshima dan Nagasaki ditemukan oleh J. Robert Oppenheimer, yang mendapat julukan 'bapak bom atom' ketika AS tengah menjalankan Proyek Manhattan.

Proyek tersebut merupakan penelitian di era Perang Dunia II untuk membuat senjata nuklir. Pada proyek tersebut, Oppenheimer menjabat sebagai direktur Laboratorium Los Alamos dan bertanggung jawab dalam proses melakukan riset dan desain bom atom.

Proyek Manhattan menghasilkan peledakan tiga bom nuklir pada 1945 yaitu tes nuklir di New Mexico, bom uranium di Hiroshima, dan bom plutonium di Nagasaki.

Tempat Pembuatan Bom Hiroshima dan Nagasaki

Ilustrasi proyek Manhattan (Wikipedia)

Seperti informasi di atas, bom Hiroshima dan Nagasaki dibuat saat Oppenheimer memimpin Proyek Manhattan. Proyek Manhattan atau Manhattan Project merupakan proyek yang melibatkan beberapa ilmuwan untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.

Manhattan Project dimulai dari adanya surat Einstein-Szilard. Surat tersebut ditandatangani Albert Einstein pada 1939 dan ditujukan kepada Presiden AS saat itu, Franklin D. Roosevelt.

Szilard menulis surat itu pasca berdiskusi dengan para ilmuwan seperti Einstein, Edward Teller, Eugene Wigner. Surat itu memuat perhatian atas kekuatan baru yang muncul saat penelitian nuklir baru dimulai.

Kekuatan yang baru itu diyakini mampu menciptakan kehancuran yang luar biasa. Surat ini juga memperingatkan agar presiden tahu bahwa teknologi semacam ini tidak jatuh ke Nazi Jerman.

Presiden pun akhirnya bertindak dan muncullah Manhattan Project. Manhattan Project berlangsung di beberapa area di AS dan Kanada.

Kantor pusat Manhattan Project berada di Los Alamos di negara bagian New Mexico dan Oak Ridge di Tennessee. Proyek ini mencapai 1,9 miliar dollar AS yang bertujuan mempersenjatai AS melawan Nazi Jerman dan ancaman Jepang di Perang Dunia II.

Los Alamos National Laboratory dibangun di atas sebuah mesa yakni sebelumnya adalah Los Alamos Ranch School. Sekolah itu adalah sekolah lelaki swasta untuk berkuda. Proyek tersebut menghasilkan 2 bom atom yakni yang dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Ledakan bom tersebut menyebabkan kematian 150.000 hingga 200.000 orang. Setelah ledakan tersebut, Einstein berkomentar ia dapat membakar tangannya karena menulis surat ke Roosevelt.

Manhattan Project dikembangkan oleh para ilmuan diawali dengan desain meriam pelontar bom yang berbasis plutonium. Pelontar tersebut bernama “Thin Man” dan “Fat Man”.

“Thin Man” cukup rumit beroperasinya. Caranya yakni membenturkan dua massa plutonium dengan kecepatan tinggi dalam bom.

Kemudian pada 16 Juli 1945, berlangsunglah Trinity Test yang dikenal sebagai peledakan bom atom pertama dalam sejarah. Trinity Test itu menjadi uji coba nuklir skala penuh dan disetujui oleh J. R. Oppenheimer sebagai Kepala Laboratorium Los Alamos.

Ledakan tersebut berlangsung pada 05.30 yang menghasilkan ledakan 20 kiloton TNT dan menghasilkan kawah 76 meter. Awan jamur hasil ledakan muncul sejauh 12 km. Gelombang kejut juga dirasakan hingga 160 km. Manhattan Project ini merupakan proyek yang paling vital bagi Amerika Serikat. Kerahasiaannya benar-benar dijaga.

Pekerja yang bertugas pun diperingatkan agar tidak mengungkapkan rahasia proyek atau akan dikenakan sanksi 10 tahun penjara. Setiap orang yang masuk ke Manhattan Project akan digeledah meskipun pejabat tinggi. Sekitar 600 perusahaan yang turut terlibat pun diperiksa agar lebih aman.

Demikian ulasan menganai bom Hiroshima dan Nagasaki yang terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Korban meninggal akibat peristiwa tersebut bahkan jumlahnya mencapai 140 ribu orang di kota Hiroshima dan 70 ribu orang di Nagasaki. Hingga saat ini, bom Hiroshima dan Nagasaki menjadi peristiwa terkelam dalam sejarah peperangan di dunia.