Indonesia banyak mengalami peristiwa kelam pada masa penjajahan Belanda. Salah satunya ialah sistem kerja paksa yang disebut sebagai kerja rodi.
Kerja rodi muncul setelah Louis Napoleon, Raja Belanda yang ditunjuk oleh Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte, memerintahkan Herman Willem Daendels menjadi gubernur jendral di Hindia-Belanda pada 1 Januari 1808. Daendeles juga diberi tugas untuk menjalankan pemerintahan di Hindia-Belanda.
Selain itu, Daendels juga diperintahkan untuk mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman Inggris. Untuk menjalankan tugas-tugasnya, Daendels mengeluarkan beberapa kebijakan pembangunan di Pulau Jawa.
Sejarah Kerja Rodi
Dikutip dari laman gramedia.com, kebijakan yang dikeluarkan Daendels diataranya melakukan penyerahan hasil bumi milik rakyat. Rakyat dipaksa menjual hasil buminya kepada pemerintah kolonial Belanda dengan harga yang sangat murah (verplichte leverantie).
Rakyat juga diwajibkan untuk menanam kopi (Preanger Stelsel) dan tanaman-tanaman lain yang dapat dijual mahal di tanah Eropa. Daendels juga menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing seperti kepada Han Ti Ko seorang pengusaha Cina.
Daendels juga membuat kebijakan untuk menambah jumlah tentara yang diambil dari pribumi, membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang, membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung kulon, membangun jalan raya pos sepanjang 1000 km dan membangun benteng-benteng pertahanan. Semua pembangunan tersebut dikerjakan oleh para tenaga kerja paksa atau kerja rodi.
Rakyat pribumi di paksa bekerja secara terus menerus dengan upah minim atau tanpa upah sama sekali. Sistem kerja rodi juga disebut kerja budak, dilakukan di bawah tekanan oleh kelompok yang relatif besar atau pemerintah.
Sistem kerja rodi terjadi pada masa penjajahan Hindia Belanda, yang membuat rakyat Indonesia sengsara hingga merenggut korban jiwa. Kebijakan kerja rodi diterapkan selama tiga tahun.
Sejak 1808 hingga 1811 ketika Gubernur Hindia Belanda Herman Willem Daendels memimpin.
Kebijakan Kerja Rodi Daendels
Adapun kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam kerja rodi Daendels antara lain:
- Para pegawai pemerintah mendapatkan gaji tetap, dan dilarang untuk melakukan kegiatan perdagangan.
- Melarang penyewaan desa kecuali untuk memproduksi gula, garam dan sarang burung.
- Melaksanakan pajak dengan menyerahkan hasil bumi (contingenten).
- Menetapkan kewajiban menjual hasil bumi kepada pemerintah dengan hasil yang telah ditetapkan.
- Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta (asing).
- Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Prianger stelsel).
Dampak Kerja Rodi
Kerja rodi yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda membuat rakyat sengsara. Salah satu contohnya pada saat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan.
Proses pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan memakan korban jiwa mencapai 12.000 jiwa. Proses pembangunan atau konstruksi dari jalan pada mulanya dilakukan oleh pihak kolonial.
Akan tetapi, Daendels kehabisan dana untuk membayar pekerja profesional dan tentara. Akhirnya Daendels pun mengerahkan rakyat pribumi.
Sebelum menggunakan tenaga dari rakyat, militer dilibatkan untuk pembangunan jalan raya pos. Sebab, pembangunan yang dilakukan di daerah perbukitan dan pegunungan batu perlu diratakan dengan menggunakan alat-alat berat seperti tank maupun meriam.
Tidak hanya berfungsi untuk mempersiapkan pertahanan serta infrastruktur militer yang ada di Pulau Jawa saja. Pembangunan jalan tersebut juga berfungsi untuk memenuhi kepentingan ekonomi.
Penduduk diberikan instruksi untuk semakin intensif dalam melakukan intensifikasi pertanian, agar dapat menghasilkan lebih banyak hasil bumi. Fasilitas jalan yang memadai, juga memungkinkan kemudahan dalam pengangkutan komoditas hasil bumi dari wilayah pedalaman menuju wilayah pantai atau pelabuhan semakin lancar.
Dampak Negatif kerja Rodi
Kerja paksa tentunya memunculkan dampak negatif bagi masyarakat, seperti:
- Masyarakat mengalami kelumpuhan ekonomi karena diubahnya sistem ekonomi oleh Daendels menjadi ekonomi perang.
- Pekerja mendapatkan perlakuan yang kasar dan di luar sikap kemanusiaan.
- Banyak menimbulkan korban jiwa selama proses kerja rodi.
- Munculnya wabah penyakit dan kemiskinan.
Dampak Positif kerja Rodi
Meski lebih banyak memakan korban jiwa, kerja rodi yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda juga memiliki dampak positif. Dampak positif dari diterapkannya kerja rodi oleh Belanda, di antaranya:
- Banyak masyarakat Indonesia yang menjadi kenal dengan berbagai jenis tanaman baru secara lengkap.
- Banyak infrastruktur baru dan membuat kehidupan masyarakat Indonesia semakin maju.
- Banyak masyarakat Indonesia yang menjadi tahu cara mengolah jenis tanaman baru yang diperkenalkan oleh Belanda.