Promosi produk bisa dilakukan via media sosial (medsos). Strategi ini marak dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kreator konten Reza Pahlevi mengatakan, dirinya kerap membantu promosi produk UMKM sejak tahun 2014. Saat itu ia bekerja sama dengan brand yang sudah terkenal maupun yang baru dirintis. Bahkan, saat pandemi COVID-19, Reza bersama sejumlah social media influencer lain berinisiatif membantu pelaku UMKM untuk melakukan promosi secara gratis.
“Saat itu tahun 2020. Ternyata feedback-nya bagus bagi pelaku UMKM. Banyak yang beli dan banyak yang lihat produknya,” katanya di sela acara Ngobrol Pintar BRILIANPRENEUR di Jakarta Convention Center, sebagaimana dikutip dalam siaran pers pada Sabtu (9/12).
Pada diskusi yang menjadi bagian dari rangkaian UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 itu, Reza mengatakan kolaborasi adalah kunci pelaku UMKM untuk memenangkan persaingan di era digital. Sebab, banyak produk UMKM yang belum terekspos, padahal produk tersebut berkualitas tinggi.
Menurut Reza, sebelum menggunakan medsos untuk memasarkan produk, pelaku UMKM harus tahu seperti apa branding produknya. Target pasar, audiens, kompetitor, kelebihan dan kekurangan, serta ciri khas produk harus dirinci terlebih dahulu. Hal ini agar strategi pemasaran melalui medsos bisa lebih efektif.
Reza mencontohkan, produk keripik pedas kerap identik dengan warna merah. Postingan produk pada akun medsos bisa ditambahkan desain yang didominasi warna merah. Untuk itu, penting agar pelaku UMKM mengetahui identitas produknya dan melakukan riset mengenai strategi branding yang tepat.
“Kita harus punya tujuannya, punya target. Produk itu seperti diberi nyawa,” ujar Reza. Kemudian, eksposur produk melalui medsos harus dilakukan dengan konsisten. Dinamika dunia medsos sangat cepat, sehingga pelaku UMKM perlu mengunggah minimal satu konten setiap hari.
Ini agar brand dan produk lain yang terkait tetap dimunculkan dalam algoritma medsos. Oleh karena itu, kreator konten biasanya membuat rencana berkelanjutan. “Misalnya, bikin daftar membuat konten selama 30 hari ke depan. Minggu pertama terkait produk, berikutnya soal tempat kita berjualan, kemudian testimoni konsumen,” jelas Reza.
Dalam hal ini, strategi kampanye produk yang efektif sangat diperlukan. “Yang bisa engage sama target audiens dan lebih interaktif dengan mereka,” lanjut Reza. Selain itu, agar produk yang dipasarkan melalui medsos tetap eksis, UMKM harus mampu memanfaatkan tren.
Berdayakan UMKM
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 merupakan acara rangkaian dari HUT ke-128 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Ada 700 UMKM terkurasi yang menjadi peserta.
Sebanyak 378 UMKM adalah pendaftar baru, 122 UMKM adalah alumni BRILIANPRENEUR, dan enam UMKM merupakan binaan anak perusahaan BRI Group, seperti PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani, dan BRI Ventures.
Terdapat pula 150 UMKM local heroes, 32 UMKM member Specialty Coffee Association of Indonesia, serta 12 UMKM SMExcellence binaan Kementerian Koperasi dan UKM.
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR menampilkan produk UMKM yang telah memenuhi standar global, namun tetap bertumpu pada sumber daya dan pemberdayaan komunitas lokal. UMKM yang terpilih juga harus memiliki kepedulian terhadap risiko pencemaran lingkungan.
Selain dampak sosial dan lingkungan, kurasi UMKM dalam event ini meliputi desain inovasi produk, kemampuan ekspor, serta pencapaian atau prestasi yang pernah diraih oleh UMKM.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI melihat peluang besar bagi produk-produk UMKM untuk masuk ke pasar global. Di samping penciptaan nilai ekonomi, BRI mendorong peningkatan kapabilitas dan perluasan kanal penjualan produk UMKM melalui platform lokapasar.
“Melalui UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, kami berharap dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan dan pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia,” tegas Sunarso.