7 Contoh Cerita Rakyat yang Terkenal dan Inspiratif

Pinterest
Ilustrasi, Cerita Rakyat Sangkuriang.
Editor: Agung
11/1/2024, 07.15 WIB

Cerita rakyat merupakan warisan budaya yang sangat berharga dari masa lalu yang memberikan pengajaran tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diwarisi oleh leluhur. Cerita-cerita ini tidak hanya sekadar rangkaian kata-kata yang disampaikan oleh nenek moyang.

Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat, menjadi jendela yang membuka pandangan terhadap kehidupan manusia pada masa lalu. Tak hanya itu, setiap cerita juga berfungsi sebagai wawasan yang memberikan gambaran tentang bagaimana manusia pada zaman dahulu merasakan dan memaknai dunia di sekitar mereka.

Berkaitan dengan itu, menarik mengetahui beberapa cerita rakyat yang terkenal. Simak kisahnya sebagai berikut.

Contoh Cerita Rakyat yang Terkenal

Contoh Cerita Rakyat Lutung Kasarung (popmama.com)

Cerita rakyat memiliki pesan moral yang dapat diambil dari para tokohnya. Berikut 7 cerita rakyat tersebut:

1. Danau Toba

Di suatu wilayah di Sumatra Utara, tinggal seorang pemuda yang suatu hari memutuskan untuk pergi memancing. Meskipun telah melemparkan pancing cukup lama, umpannya tidak menarik perhatian seekor ikan pun. Tiba-tiba, seekor ikan dengan cepat merespons dan menggigit umpannya.

Dengan rasa senang, pemuda tersebut bergegas pulang membawa ikan tersebut ke dapur. Namun, ketika hendak memanggang ikan, ia menyadari bahwa persediaan kayu bakar sudah habis. Maka, pemuda tersebut menuju kamar untuk mengambil persediaan kayu bakar tambahan. Saat kembali ke dapur, ia terkejut karena ikan tersebut lenyap dan digantikan oleh beberapa keping uang emas.

Dalam kebingungan, pemuda itu mengambil kepingan uang emas tersebut dan hendak menyimpannya di kamar. Kejutan besar terjadi saat ia membuka pintu kamar, di mana seorang gadis cantik muncul yang ternyata adalah jelmaan dari ikan tadi. Gadis tersebut meminta izin untuk tinggal di rumah itu. Pada akhirnya, mereka menikah dengan syarat bahwa pemuda tersebut bersumpah tidak akan pernah mengungkit asal-usulnya.

Setelah menikah, pasangan tersebut diberkahi dengan seorang anak laki-laki. Suatu hari, ibu dari anak itu meminta dia mengantarkan bungkusan nasi dan ikan panggang untuk ayahnya di ladang.

Namun, di tengah perjalanan, anak itu merasa lapar dan berhenti untuk memakan sebagian dari isinya. Ketika sampai di ladang, ia segera menyerahkan bungkusan tersebut kepada ayahnya. Sang ayah marah melihat isinya dan menyebutnya "anak keturunan ikan." Anak tersebut pulang dan menceritakan kejadian itu pada ibunya.

Sang ibu merasa sedih. Pada saat itu juga, sang ibu menyuruh anaknya untuk naik ke puncak bukit dan ia sendiri berlari menuju sungai. Saat berada di tepi sungai, cuaca yang sebelumnya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita.

Pada saat itulah, sang ibu melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Dalam sekejap, sungai tersebut meluap, menciptakan genangan air yang luas dan akhirnya berubah menjadi danau yang sangat besar. Oleh masyarakat setempat, danau tersebut diberi nama Danau Toba.

2. Sangkuriang

Sangkuriang, yang mencintai Dayang Sumbi, ibu kandungnya, diberi syarat untuk membangun perahu dalam semalam agar bisa menikah. Sangkuriang hampir menyelesaikan tugas tersebut, tetapi Dayang Sumbi menggagalkannya dengan memaksa ayam berkokok saat masih malam gelap.

Karena kesal, Sangkuriang menendang perahu yang dibuatnya, mengubahnya menjadi gunung Tangkuban Parahu. Selanjutnya, ia mengejar Dayang Sumbi yang berubah menjadi bukit, dikenal sebagai gunung Putri. Sangkuriang yang tidak menemukan Dayang Sumbi akhirnya menghilang ke alam gaib.

Ilustrasi Cerita Rakyat Danau Toba (Freepik)

3. Ciung Wanara

Ciung Wanara, cerita rakyat tentang Raja Kerajaan Galuh yang bernama Ciung Wanara, mengisahkan pangeran terbuang yang berhasil merebut takhta Kerajaan Galuh melalui perjuangannya. Ketika menjadi raja, amarah dan dendam membuatnya penuh kegelapan, sehingga ia bersedia berperang dengan saudaranya yang juga seorang raja.

Namun, akhirnya, ia menghentikan peperangan karena menyadari bahwa konflik hanya merugikan masyarakat yang tidak bersalah; kekuasaan harus digunakan untuk kebaikan. Ciung Wanara mengambil pelajaran tentang pentingnya kesetiaan, keadilan, dan pengorbanan. Ciung yang menggunakan kebijaksanaan dan keberaniannya pun bersumpah untuk memimpin rakyat menuju masa depan yang lebih baik. 

4. Situ Bagendit

Situ Bagendit, kisah rakyat tentang asal-usul danau Bagendit, menceritakan kisah Nyai Bagendit, seorang janda kaya yang sangat pelit dan kejam terhadap orang-orang di sekitarnya. Pada suatu hari, Nyai Bagendit menolak memberikan bantuan kepada seorang kakek pengembara yang haus dengan sikap yang kasar.

Akibatnya, Sang Kakek menjadi marah dan menciptakan banjir besar yang menenggelamkan Nyai Bagendit beserta seluruh kekayaannya. Dari peristiwa itu, danau Bagendit terbentuk, memberikan pelajaran kepada kita untuk menjauhi sifat pelit dan sombong.

5. Purbasari Purbararang

Cerita Purbasari dan Purbararang mengisahkan tentang kedua kakak beradik, Purbasari yang baik hati dan Purbararang yang penuh dengan rasa dengki. Di suatu hari di Pasundan, Raja Prabu Tapa Agung memilih Purbasari sebagai ratu, memicu rasa dengki di hati Purbararang.

Purbararang kemudian meminta seorang penyihir untuk mengutuk Purbasari, menyebabkan tubuhnya dipenuhi bintik-bintik hitam. Akibat kutukan itu, Purbasari diusir ke hutan, di mana ia berteman dengan seekor kera misterius bernama Lutung Kasarung.

Lutung Kasarung membantu Purbasari behasil melepaskan diri dari kutukan tersebut. Setelah sembuh, keduanya pergi ke istana kerajaan. Namun, Purbararang yang bertemu dengan mereka menyatakan bahwa untuk menjadi ratu, Purbasari harus memiliki suami yang tampan.

Lutung Kasarung kemudian mengubah dirinya menjadi seorang pangeran tampan. Kejadian tersebut membuat Purbararang terkejut, dan ia menyadari kesalahannya. Purbararang meminta maaf, dan Purbasari dengan tulus memaafkan saudarinya.

Ilustrasi Cerita Rakyat Sangkuriang (Pinterest)

6. Telaga Warna

Cerita rakyat Telaga Warna mengisahkan tentang asal usul Telaga Warna yang bermula dari keinginan Ratu Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan, untuk memiliki seorang anak. Sang Ratu akhirnya hamil dan melahirkan seorang putri yang diberi nama Dewi Kuncung Biru.

Selama hidupnya, Dewi Kuncung Biru dikenal sebagai sosok yang rakus dan manja. Puncak cerita terjadi ketika Dewi Kuncung Biru berusia 17 tahun dan menginginkan sebuah pesta mewah.

Rakyat yang sangat mencintainya dengan sukarela memberikan harta bendanya kepada Tuan Putri. Namun, sayangnya, semua pemberian itu ditolak dengan kasar oleh Dewi Kuncung Biru hanya karena ia tidak menyukai bentuknya.

Tiba-tiba, langit menjadi gelap, dan hujan deras pun turun. Hujan itu mengakibatkan Kuta Tanggeuhan tenggelam dan berubah menjadi Telaga Warna yang indah.

7. Kabayan

Cerita ini mengisahkan seorang lelaki malas bernama Kabayan yang gemar tidur dan bermimpi. Suatu hari, istri Kabayan meminta dia untuk mencari siput di sawah.

Meskipun diminta, Kabayan pergi ke sawah dan tak kunjung pulang hingga sore hari. Istrinya, Iteung, yang khawatir, memutuskan untuk mencarinya di sawah.

Di sana, Iteung menemukan Kabayan sedang mengorek tutut dari pematang sawah. Meski Kabayan enggan turun ke sawah dengan alasan terlalu dalam, Iteung memaksa dengan mendorongnya ke dalam hingga basah kuyup.