Mencermati Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.
Ilustrasi, Orang Utan koleksi di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Editor: Agung
4/3/2024, 09.00 WIB

Indonesia mempunyai berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang beragam, namun tersebar tidak merata. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran flora dan fauna di Indonesia.

Salah satunya adalah letak geografisnya sebagai negara kepulauan. Kondisi ini menyebabkan flora dan fauna di Indonesia bisa berbeda dengan yang ada di negara atau daerah lain di seluruh dunia.

Indonesia diakui sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, sehingga penyebaran flora dan fauna di sini sangatlah beragam. Sebagai salah satu negara terluas di dunia, Indonesia terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau besar dan kecil. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah. Banyak pula flora dan fauna endemik yang hanya ditemukan di Indonesia..

Flora dan Fauna di Indonesia

Flora dan Fauna di Indonesia (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc)

Adapun persebaran flora dan fauna di Indonesia yang membuatnya menarik. Berikut ini penjelasan mengenai persebarannya.

Persebaran Flora di Indonesia

Penyebaran flora di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat wilayah sebagai berikut.

1. Flora di Papua

Daerah tersebut meliputi flora yang ada di Papua (Irian Jaya). Berbeda dengan wilayah Vegetasi di bagian barat Indonesia menggambarkan pola hutan hujan tropis yang mirip dengan tipe Australia Utara, dengan eukaliptus sebagai flora khasnya. Di wilayah pegunungan Jaya Wijaya, ditemukan vegetasi pegunungan tinggi, sementara di sepanjang pantai banyak terdapat hutan bakau.

Berdasarkan penyebarannya dari daerah pantai hingga pegunungan tinggi, flora di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:

  • Hutan bakau tumbuh di pantai yang landai dan berlumpur, memiliki peran penting dalam mencegah erosi pantai dan sebagai tempat berkembang biak bagi ikan. Penyebarannya meliputi Pantai Papua, Sumatra Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
  • Hutan rawa terletak lebih jauh ke daratan daripada hutan bakau, banyak ditemui di Sumatra Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
  • Hutan musim terdapat di daerah yang memiliki musim hujan dan kemarau yang jelas, dengan pohon-pohon seperti jati, angsana, dan kapuk. Wilayahnya meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara.
  • Hutan hujan tropis ditandai dengan kepadatan, kehijauan, dan keberagaman flora seperti tumbuhan saprofit, parasit, dan epifit seperti rotan. Jenis hutan ini tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
  • Sabana merupakan padang rumput yang diselingi dengan gugusan pepohonan, cocok ditemui di wilayah dengan curah hujan yang rendah seperti Nusa Tenggara, sering digunakan untuk peternakan.
  • Hutan lumut terletak di pegunungan tinggi dengan suhu rendah dan sering berkabut, biasanya dijumpai di Papua, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Flora dan Fauna di Indonesia (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU)

2. Flora di Jawa-Bali

Iklim di Pulau Jawa menunjukkan variasi yang signifikan, dengan curah hujan dan kelembapan udara yang cenderung menurun ke arah timur. Jawa Barat, misalnya, memiliki kombinasi iklim hutan hujan tropis dan iklim musim tropis. Tipe vegetasi yang khas dari hutan musim tropis adalah tanaman meranggas seperti pohon jati.

Namun, semakin ke arah timur, iklim berubah menjadi lebih kering dengan curah hujan yang lebih rendah. Di wilayah Jawa bagian timur dan Pulau Bali, dominan adalah vegetasi sabana tropis.

3. Flora di Sumatra-Kalimantan

Sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan terletak dalam zona iklim hutan hujan tropis. Ciri khas iklim di wilayah ini adalah tingkat kelembapan udara yang tinggi serta curah hujan yang melimpah sepanjang tahun. Dampaknya, jenis vegetasi yang dominan adalah hutan hujan tropis, yang ditandai dengan keberagaman tumbuhan yang tinggi.

Tumbuhan yang tumbuh di wilayah ini umumnya tinggi dan padat, dengan berbagai jenis tanaman pendek tumbuh di bawahnya dan lapisan tanah yang ditumbuhi oleh semak dan rerumputan.

Beberapa tumbuhan khas dari wilayah Sumatra-Kalimantan termasuk meranti (dipterocarpus), berbagai jenis epifit seperti anggrek, lumut, cendawan (jamur), dan paku-pakuan, serta tumbuhan endemik langka seperti Rafflesia arnoldi yang hanya ditemukan di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan.

4. Flora Wallacea

Kawasan Wallacea, yang mencakup Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku, merujuk pada wilayah peralihan di Indonesia. Wilayah-wilayah ini ditandai dengan iklim yang lebih kering dan tingkat kelembapan udara yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bagian lain dari Indonesia.

Pola vegetasi yang ada di Kawasan Wallacea mencakup:

  • Sabana tropis di Kepulauan Nusa Tenggara
  • Hutan pegunungan di wilayah pegunungan Pulau Sulawesi
  • Hutan campuran di Kepulauan Maluku, yang terdiri dari berbagai jenis rempah seperti pala, cengkih, kayu manis, kenari, kayu eboni, dan lontar yang menjadi tanaman khas di daerah tersebut.

Persebaran Fauna di Indonesia

Flora dan Fauna di Indonesia (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/nym)

Persebaran fauna di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori wilayah yang berbeda, yaitu wilayah fauna Indonesia dengan karakteristik tipe Asiatis, tipe peralihan (Asia-Australis), dan tipe Australis.

1. Fauna peralihan atau Wallacea

Wilayah fauna Indonesia yang merupakan peralihan atau tipe Asia-Australis sering dikenal sebagai wilayah fauna Wallacea, yang mencakup Pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Wilayah ini terletak di antara garis Wallace di sebelah barat dan garis Weber di sebelah timur.

Jenis-jenis fauna yang dapat ditemukan di wilayah peralihan atau tipe Asia-Australis Indonesia meliputi:

  • Mamalia seperti anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, dan banteng.
  • Amfibia termasuk katak pohon, katak terbang, dan katak air.
  • Reptilia seperti ular, buaya, biawak, dan komodo.
  • Burung seperti burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, merpati, dan angsa.

2. Fauna Tipe Asiatis

Wilayah fauna Indonesia tipe Asiatis, sering juga disebut sebagai wilayah fauna Indonesia bagian barat karena terletak di bagian barat Indonesia, mencakup Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Jenis fauna yang dapat ditemukan di wilayah ini mencakup:

  • Mamalia seperti gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, macan tutul, macan kumbang, tikus, bajing, beruang, kijang, anjing hutan, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
  • Reptilia termasuk biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan trenggiling.
  • Burung seperti elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang, dan berbagai jenis burung lainnya.
  • Ikan seperti mujair, arwana, dan pesut (mamalia air tawar).
  • Serangga termasuk berbagai jenis kumbang, kupu-kupu, dan serangga endemik lainnya.
Flora dan Fauna di Indonesia (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp)

3. Fauna Tipe Australis

Wilayah fauna Indonesia bagian timur, atau yang dikenal sebagai tipe Australis, juga disebut sebagai wilayah fauna Tanah Sahul. Ini meliputi Pulau Irian Jaya (Papua), Kepulauan Aru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah fauna tipe Australis dan tipe Asia-Australis dibatasi oleh Garis Weber.

Jenis-jenis fauna yang dapat ditemukan di wilayah tipe Australis Indonesia meliputi:

  • Mamalia seperti kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, biawak, kanguru pohon, dan kelelawar.
  • Reptilia termasuk buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
  • Amfibi seperti katak pohon, katak terbang, dan katak air.
  • Burung seperti kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan kasuari.
  • Ikan termasuk arwana dan berbagai jenis ikan air tawar, meskipun jumlah spesiesnya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan dua wilayah lainnya.

Demikianlah ulasan mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia, dimana masing-masing memiliki keunikan tersendiri berdasarkan wilayahnya.