Indonesia Belum Tentu Mujur Walau Harga Minyak Turun

Aria W. Yudhistira
10 Desember 2014, 23:32
Katadata
KATADATA
Perusahaan investasi Amerika Serikat memprediksi Indonesia sebagai negara yang beruntung seiring turunnya harga minyak dunia.

KATADATA ? Indonesia sulit untuk mencapai kemujuran seiring turunnya harga minyak mentah dunia seperti yang diprediksi Bank of America Merrill Lynch. Penyebabnya tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Indonesia yang masih tinggi tidak menyurutkan impor minyak.

Apalagi, kurs rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga membuat beban impor juga tinggi.

?Dengan rupiah yang sekarang, belum cukup membuat impor BBM yang dibayar turun signifikan,? kata ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih saat dihubungi Katadata, Rabu (10/12).

(Baca: Berkah Turunnya Harga Minyak, Negara ?Fragile Five? Menjadi ?Lucky Five?)

Indonesia dapat keluar dari jeratan kategori ekonomi rentan jika pemerintah mampu memanfaatkan pelemahan rupiah untuk meningkatkan ekspor manufaktur. Namun, hal itu pun belum menjamin keuntungan yang lebih bagi Indonesia. Ini karena impor bahan baku juga akan meningkat.

Kendati begitu, dia mengakui penurunan harga minyak dunia akan menurunkan defisit transaksi berjalan. ?Jadi netto dari pelemahan rupiah, rasanya belum signifikan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan secara signifikan,? ujarnya. (Baca: Tak Perlu Dikhawatirkan, Meski Melemah Rupiah Tetap Kompetitif)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...