Kabar Baru Vaksin Merah Putih
Proses pengembangan vaksin merah putih menunjukkan peningkatan. Vaksin yang diproduksi oleh tim dari universitas dan lembaga riset di tanah air tersebut ditargetkan sudah dapat digunakan pada pertengahan tahun depan. (Baca: Jalan Panjang Vaksin Merah Putih Covid-19)
Badan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 18 Agustus 2021 lalu telah memberikan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada tim peneliti di Universitas Airlangga (Unair). Sertifikat tersebut merupakan salah satu syarat agar vaksin dapat diproduksi secara massal. (Baca: Mengurai Masalah Ketimpangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia)
Vaksin yang dikembangkan oleh tim Unair pun bersiap melakukan uji klinik kepada manusia. Dalam produksi vaksin, tim menggandeng PT Biotis Pharmeceutical Indonesia. Jika berhasil dalam melakukan uji klinik, vaksin tersebut berpotensi mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM.
“Sehingga direncanakan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat dapat diberikan pada semester I-2021,” kata Penny dalam rilis BPOM Rabu, 18 Agustus 2021. (Baca: Menguji Rumor Vaksin Covid-19 yang Memandulkan Laki-laki)
Proses pengembangan yang dilakukan Unair lebih cepat dibandingkan penelitian yang dilakukan lima lembaga lainnya. Dalam pengembangannya, tim Unair menggunakan platform virus yang tidak aktif (inactived virus).