Advertisement
Advertisement
Analisis | Menguji Rumor Vaksin Covid-19 yang Memandulkan Laki-laki - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Menguji Rumor Vaksin Covid-19 yang Memandulkan Laki-laki

Foto: Joshua Siringo Ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Kabar vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kemandulan pada laki-laki masih beredar luas di media sosial. Hal itu tentu bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat, khususnya laki-laki, untuk menerima vaksinasi. Sejauh mana kebenaran tersebut?
Annissa Mutia
19 Agustus 2021, 16.17
Button AI Summarize

Ledakan kasus Covid-19 di tanah air mendorong pemerintah mempercepat program vaksinasi. Namun sejumlah tantangan merintangi program yang sudah dimulai sejak Januari 2021. Ada keengganan masyarakat untuk divaksinasi, lantaran banyak rumor seputar efek samping vaksin

Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia pada Maret 2018 hingga Juni 2021 menunjukkan, alasan utama atau 55,5% dari masyarakat enggan divaksinasi Covid-19 lantaran takut efek samping.

Berikutnya, alasan 25,4% masyarakat tak mau divaksinasi karena beranggapan vaksinasi tidak efektif. Sebanyak 19% merasa tidak membutuhkannya karena badan sehat dan sebanyak 9,9% mengira bahwa vaksin mungkin tidak halal. Lalu, 8,7% masyarakat mengatakan enggan membayar untuk suntik vaksin.

Meskipun dari sejumlah uji klinik, tingkat kemanjuran vaksin sudah di atas batas yang ditetapkan WHO. Namun sejumlah masyarakat tetap mempercayai dampak negatif yang disebabkan vaksin Covid-19. Salah satunya adalah potensi dampak vaksin terhadap kesuburan laki-laki.  

Made with Flourish 

Dalam survei yang dilakukan beberapa peneliti di RS Dr. M. Djamil Padang dan Universitas Andalas terhadap staf rumah sakit RS Dr. M. Djamil pada 9-13 Februari 2021, tidak ditemukan adanya efek samping yang menganggu kesuburan laki-laki.

Laporan survei yang dimuat dalam jurnal Data in Brief menyebutkan efek samping  yang ada antara lain bengkak, kemerahan, gatal, demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan batuk. Itu pun terjadi hanya pada sebagian kecil responden. Sementara sebagian besar lainnya tidak mengalami reaksi apapun.  

Made with Flourish 

Studi atas Keamanan Vaksin terhadap Kesuburan Pria

Sampai saat ini, masih sedikit penelitian tentang pengaruh virus atau vaksin terhadap sistem reproduksi laki-laki. Tapi baru-baru ini, investigasi yang dilakukan oleh para dokter dan peneliti di Universitas Miami memberi pencerahan terhadap pertanyaan seputar efek samping vaksin Covid-19, khususnya yang bisa membuat kemandulan pria.

Berdasarkan laporan yang dimuat di The Journal of The American Medical Association tersebut, para peneliti melakukan uji laboratorium terhadap sperma 45 laki-laki yang belum pernah terpapar Covid-19. Sampel diambil sebelum dan setelah menerima dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna.

Dengan sampel tersebut, ahli andrologi menguji volume, konsentrasi, motilitas, dan jumlah sperma total motil (TMSC). Hasilnya, konsentrasi sperma meningkat setelah vaksin dibandingkan sebelum menerima vaksin. Artinya, vaksin Covid-19 aman bagi reproduksi laki-laki. 

Made with Flourish 

Sebaliknya, potensi implikasi gangguan kesuburan justru terjadi kepada pria yang pernah terpapar Covid-19 dan belum menerima vaksinasi. Para dokter dari Universitas Miami menganalisis jaringan otopsi dari testis enam laki-laki yang meninggal karena infeksi COVID-19.

Hasilnya, virus COVID-19 muncul di jaringan kelamin salah satu laki-laki dan tiga orang lainnya mengalami penurunan jumlah sperma. Sementara pada pasien laki-laki yang berhasil sembuh dari Covid-19, virus corona masih ditemukan di testisnya setelah tiga bulan pulih.

Temuan ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Para ilmuwan tahu bahwa virus lain bisa menyerang testis lebih parah. Misalnya saja virus Zika yang dapat masuk ke testis dan menyebabkan peradangan. Sekitar 20% laki-laki yang terinfeksi virus ini akan mengalami gangguan produksi sperma. 

Made with Flourish 

Senada, penelitian efek vaksin Covid-19 terhadap kesuburan pria juga dilakukan oleh Hebrew University of Jerusalem, Israel pada Mei 2021. Dalam laporan awal yang dipublikasikan di medrxiv.org, para peneliti tersebut menguji sperma 43 laki-laki yang sedang mengikuti program bayi tabung (In vitro fertilisation/ IVF) di sebuah rumah sakit di Israel. Sperma tersebut dibandingkan sebelum dan setelah menerima dua dosis vaksin Pfizer COVID-19.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira