Pandemic Fund, Dana Penangkal Krisis Besar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Pandemic Fund dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, Minggu 13 November 2022. Dana pandemi tersebut akan digunakan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terutama di negara berkembang dalam menghadapi ancaman pandemi di masa datang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencontohkan, dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi global mencapai US$12 triliun. Angka ini bahkan lebih besar dari kerugian krisis keuangan 2008 yang sebesar US$2 triliun.
“Padahal di krisis keuangan global sudah ada sistem arsitektur globalnya, yaitu IMF dan Bank Dunia,” kata Budi saat wawancara khusus bersama Katadata.co.id, Minggu, 13 November 2022.
Sementara saat terjadi krisis kesehatan belum ada lembaga-lembaga sebesar IMF dan Bank Dunia yang mampu membantu negara-negara berkembang. Nantinya Pandemic Fund akan berperan seperti kedua lembaga internasional tersebut.
“Pandemic Fund akan menjadi pilar utama dari global health architecture untuk bisa mengatasi krisis kesehatan. Bukan hanya sekarang tetapi di masa depan,” kata Budi.
Sampai saat ini Pandemic Fund telah berhasil menghimpun dana sebesar US$1,4 miliar. Dana tersebut berasal dari 24 negara G20 maupun non G20, serta tiga lembaga filantropis dunia.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa dana pandemi tersebut masih kurang dari yang ditargetkan. Menurut hasil studi Badan Kesehatan Dunia (WHO), dibutuhkan US$31,1 miliar setiap tahunnya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada para donor dari negara-negara G20 dan non-G20, serta dari lembaga-lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi, namun dana yang terkumpul masih belum mencukupi,” kata Jokowi.
Indonesia sendiri juga menjadi donator dengan total sumbangan US$50 juta. Dana ini akan digunakan untuk reformasi kesehatan nasional. Salah satunya membentuk fasilitas kesehatan berupa laboratorium yang mampu mengidentifikasi patologi. Selain itu, Indonesia juga berencana untuk mengembangkan bioteknologi.
“Investasi di dalam sektor bioteknologi dan bioinformatika ini menjadi sangat penting dan ini menjadi poin poin dalam proposal pengajuan kami kepada Pandemic Fund ini,” kata Budi.