Masa Liburan Memperburuk Catatan Penularan Covid-19

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
25 Desember 2020, 18:27
Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). PT Kereta Api Indonesia telah menjual 428.000 tiket KA untuk periode masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 keberangkatan 18 Desember 2020 - 6 Januari
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.

Bertambahnya daerah yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan berbanding lurus dengan kenaikan kasus penularan yang semakin cepat. Ditambah, adanya momen liburan akhir tahun yang berpotensi kembali menjadi klaster penularan Covid-19 jika warga tak patuh kepada 3M.

“Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar, demikian juga dengan kepatuhan protokol kesehatan yang mengendor,” tutur Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers, Jumat (25/12/2020).

Berdasarkan analisa sejumlah data, pada periode Maret – Juli tercatat jumlah kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342, alias butuh waktu empat bulan. Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan kenaikan testing mingguan hingga 50 persen. Selama periode ini, bertambahnya kasus dibarengi dengan libur panjang Idul Fitri pada 22 - 25 Mei 2020.

Kemudian, pada Agustus - Oktober, kasus aktif juga naik dari 39.354 menjadi 66.578 hanya dalam waktu dua bulan. Testing mingguan pada periode ini meningkat 40 persen, dan jumlah daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga bertambah dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen. Selama dua bulan ini terjadi libur panjang 17 dan 20 - 23 Agustus 2020.

Kenaikan tertinggi kasus aktif yang tersingkat terjadi pada November ke Desember. Kenaikannya mencapai dua kali lipat, dari 54.804 menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu sebulan. Kondisi ini dibarengi dengan peningkatan testing 30 persen. Dan, persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan turut naik 48,01 persen. Kondisi ini didahului momen libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Wiku mengimbuhkan, bertolak dari data di atas maka bisa disimpulkan bahwa dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan. Lebih spesifik lagi, selalu berawal dari momen libur panjang.

Testing mingguan meningkat tetapi tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Kondisi saat ini adalah masih tingginya laju penularan, sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap pemeriksaan,” ujar Wiku.

Satgas Covid-19 meminta masyarakat belajar dari peristiwa sebelum-sebelumnya. Seluruh pihak diminta tetap displin menerapkan 3M; memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja terutama saat masa libur pengujung tahun.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...