Jokowi: Petani dan Nelayan Dapat Insentif di Masa Pandemi

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
1 Januari 1970, 07:00
PERDAGANGAN KERAPU PASAR DALAM DAN LUAR NEGRI TERHENTI
ANTARA FOTO/Rahmad/hp.

Pemerintah bersama petani terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia di masa pandemi Covid 19. Berbagai insentif digulirkan untuk menjaga petani dari ancaman dan dampak pandemi.

 

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas yang digelar melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (28/5), menyatakan pemerintah menyiapkan insentif kepada petani dan nelayan di tengah pandemi dalam rangka menjaga ketersediaan bahan pokok.

 

"Tujuan utama dari skema program ini adalah untuk meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga yang kurang mampu termasuk di dalamnya adalah petani dan nelayan miskin," kata Presiden.

 

Selain dalam bentuk jaring pengaman sosial, Presiden mengatakan pemerintah juga memberikan  stimulus modal kerja dan subsidi bunga kredit.

 

“Program yang telah diputuskan dan tengah berjalan ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 34 triliun untuk membantu para petani dan nelayan lewat kebijakan relaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit,” ujar Presiden.

 

Relaksasi tersebut menurutnya diberikan kepada penerima pembiayaan yang didapat melalui sejumlah program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar), pembiayaan ultra mikro (UMi), pegadaian, hingga pembiayaan dan bantuan permodalan dari beberapa kementerian.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pemberian bantuan kepada petani, sebagai stimulus agar petani miskin bisa bertahan dan tetap semangat.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...