Rupiah di Posisi Terendah Sejak Krisis 2008
KATADATA ? Kurs rupiah berada dalam posisi terendah sejak periode krisis 2008 lalu. Pada periode itu, rupiah sempat menyentuh angka Rp 12.650 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (4/12), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 12.309 per dolar AS. Nilai tukar rupiah ini lebih rendah 9,5 persen dibandingkan posisi pada 17 Maret 2014 lalu, ketika Joko Widodo diumumkan sebagai calon presiden.
Pelemahan nilai tukar tersebut dipicu data kinerja ekspor Indonesia yang di luar ekspektasi pasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Oktober turun 2,21 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Demikian pula dengan impor yang juga turun 2,21 persen. Ini hanya menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$ 23 juta.
?Data internal kita nggak terlalu menggembiarkan. Kan surplus baru US$ 23 juta. Itu kecil sekali,? kata Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk Agustinus Prasetyantoko saat dihubungi Katadata, Kamis (4/12).
Dalam 12 kuartal terakhir, neraca transaksi berjalan Indonesia tercatat mengalami defisit. Pada kuartal III-2014, defisit neraca transaksi berjalan sebesar 3,07 persen, turun dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 4,06 persen. Namun, dengan surplus perdagangan yang sedikit pada Oktober lalu, membuat defisit transaksi berjalan berpotensi kembali naik.