Proyek Infrastruktur Berjalan, Saham Waskita Karya Cemerlang

Aria W. Yudhistira
13 Januari 2015, 17:07
Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin
Saham Waskita Karya diprediksi cemerlang pada tahun ini seiring langkah pemerintah mendorong proyek-proyek infrastruktur.

KATADATA ? Saham PT Waskita Karya Tbk diprediksi semakin bersinar pada tahun ini, sejalan dengan upaya pemerintah yang ingin mendorong proyek-proyek infrastruktur.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Antonius Yulianto Nugroho mengatakan, pada tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 37 triliun. Jumlah ini berpotensi meningkat menjadi Rp 45 triliun-Rp 50 triliun jika program penerbitan saham baru atau rights issue jadi diselenggarakan pada kuartal II-2015.

Dalam rights issue tersebut, perseroan menargetkan dapat meraup dana segar Rp 5,3 triliun. ?Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh sebesar 30 persen atau mencapai Rp 13 triliun dan laba bersih bisa sebesar Rp 1 triliun,? kata Antonius saat dihubungi Katadata, Selasa (13/1).

Tahun ini, sejumlah kontrak yang tengah dikerjakan Waskita yakni proyek Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bendungan Sinamar di Padang, dan Jalan tol Pejagan-Pemalang tahap I. Selain itu, Waskita juga menggarap apartemen Frontiner dan apartemen Darmo di Surabaya.

Danareksa Sekuritas dalam risetnya baru-baru ini memprediksi harga saham emiten berkode WSKT tersebut akan mencapai Rp 1.650 per saham. Menurut Joko Sogie, analis Danareksa, langkah pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur memberikan keuntungan bagi kontraktor BUMN, termasuk Waskita Karya.

Terlebih dengan suntikan modal dari pemerintah akan memberikan keleluasaan bagi perseroan untuk melakukan ekspansi. ?Tambahan modal ini akan memberi ruang besar bagi perusahaan untuk mendapat proyek-proyek besar ke depan,? tutur Joko dalam risetnya.

Riset Danareksa memprediksi, dengan tambahan modal baru, Waskita akan menjadi perusahaan dengan permodalan terbesar menjadi sekitar Rp 5 triliun dari aaat ini sebesar Rp 2 triliun.

Akan tetapi, Danareksa berharap Waskita tetap fokus pada bisnis konstruksinya dan melepas kepemilikan jalan tol begitu proyek-proyek tersebut selesai dikerjakan.

?Jika pilihan ini (menjual aset tol) tidak dijalankan, neraca dan profitabilitas perseroan kemungkinan akan terbebani, terutama akibat siklus di bisnis jalan tol yang berat selama lima tahun pertama.?

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...