Masa Transisi Alih Kelola Blok Mahakam Ancam Target Lifting

Anggita Rezki Amelia
15 Juni 2016, 14:24
Rig Minyak
Katadata

Proses transisi alih kelola Blok Mahakam hingga akhir tahun depan, berpotensi mengancam target produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi secara nasional. Bahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi target lifting minyak di bawah angka 800 ribu barel per hari (bph) pada 2017.

Kementerian ESDM memasang target lifting minyak sebesar 740 ribu hingga 760 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 1.050 hingga 1.150 barel setara minyak per hari (bsmph) dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Padahal, sebelumnya dalam APBN 2016, lifting minyak ditargetkan 830 ribu bph dan lifting gas 1.155 ribu bsmph. 

Salah satu penyebab penurunan target lifting tersebut, menurut Menteri ESDM Sudirman Said, proses transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie kepada PT Pertamina (Persero) pada 2018, akan berpengaruh pada penyaluran gas dari blok tersebut. Jika penyaluran gas tidak berjalan lancar dikhawatirkan mengganggu pencapaian target lifting migas secara nasional. (Baca: Total Waspadai Penurunan Produksi Blok Mahakam)

Blok Mahakam memang menjadi penyumbang terbesar lifting gas. Dalam APBN 2016, pemerintah menargetkan lifting gas dari blok di Kalimantan Timur itu sebesar 1,307 juta kaki kubik (mmscfd). Sementara lifting minyak dipatok sebesar 55.700 barel per hari (bph).

Selain masa transisi Blok Mahakam, target lifting migas juga terancam oleh bakal berakhirnya kontrak Blok Sanga-sanga oleh VICO Indonesia. Sebab, blok yang saat ini diminati Pertamina, merupakan bagian dari 10 besar blok andalan pemerintah untuk menopang lifting migas, terutama gas bumi. 

Dalam APBN 2016, blok yang masih dioperatori oleh VICO Indonesia ini ditargetkan mencapai lifting gas hingga 193,88 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sedangkan lifting minyak sekitar 10.500 bph.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...