Pemerintah Dorong Chevron Ajukan Proposal IDD Secepatnya
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Chevron Indonesia segera menyerahkan proposal rencana pengembangan (PoD) untuk proyek laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar. Pemerintah sudah meminta Chevron merevisi proposal tersebut sejak awal 2016, hingga saat ini belum diserahkan kembali.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan posisi pemerintah saat ini hanya bisa menunggu proposal dari Chevron. "Bolanya bukan di kami. Kami malah mau mendorong secepatnya," kata dia di Gedung DPR Jakarta, Rabu (14/12).
Arcandra mengaku tidak mengetahui permasalahan dan kendala yang membuat Chevron terus menunda pengajuan proposalnya. Hal tersebut merupakan kewenangan dari kontraktor kontrak migas. (Baca: Pemerintah Akan Optimalkan Biaya Investasi Proyek IDD Chevron)
Sementara pihak Chevron belum mau berkomentar mengenai hal tersebut. Hingga berita diturunkan, Senior Vice President Strategic Business Support Chevron Yanto Sianipar belum membalas pesan singkat yang dikirimkan Katadata.
Proyek IDD untuk Lapangan Gendalo dan Gehem di Selat Makassar sebenarnya sudah mengantongi persetujuan PoD dari BP Migas pada 2008. Namun, setelah tahap Front End Engineering Design (FEED) desain awal pada 2013, biaya yang dibutuhkan proyek ini meningkat hampir dua kali lipat, dari sekitar US$ 6,9 menjadi US$ 12 miliar akibat naiknya harga minyak.