Instagram Tawarkan Solusi Bisnis Bagi Pengusaha
Sejak kemunculannya pada 2010, media sosial instagram telah menarik banyak penggunanya untuk berbisnis. Fokus Instagram pada tampilan visual melalui foto dan video membuatnya lebih mudah dijadikan ‘lapak’ untuk berjualan ketimbang media sosial lain.
Sebaliknya, para pengguna Instagram pun tak keberatan dengan konten-konten iklan yang ditampilkan secara menarik di lini masa mereka. Global Director of Community Instagram Amanda Kelso menyatakan, ada 80% pengguna Instagram secara sadar mengikuti akun bisnis.
Ia pun berusaha meyakinkan para pengusaha, baik besar maupun kecil, untuk mengaktifkan mode bisnis pada akun perusahaan mereka. “Jika mengaktifkan mode bisnis, kalian akan mendapatkan data tentang pengikut sehingga bisa menentukan keputusan bisnis yang tepat,” kata Amanda dalam acara Idbyte di Jakarta, Kamis (28/9).
Dia menekankan, penggunaan data yang tepat bisa menjadi panduan bagi para pebisnis di media sosial. “Ada komponen yang bisa digali seperti interaksi pengikut terhadap setiap produk yang dipamerkan di Instagram,” ujarnya.
Ia mencontohkan, pengguna bisnis di Instagram dapat memperhatikan waktu aktif para pengikutnya sehingga bisa menentukan jam yang tepat untuk memamerkan produk baru. Selain itu, ada dokumentasi mingguan untuk mengoptimalisasi dan mencari celah bisnis.
Dia menyebut Indonesia adalah salah satu pasar terbesar Instagram. Oleh karena itu, kesempatan bisnis di media sosial sangat besar. Ia pun mencontohkan beberapa akun bisnis lokal yang cukup sukses seperti @bro.do yang menjual produk sepatu kulit, e-commerce @bliblidotcom, dan @fromtinyislands yang menawarkan perhiasan.
Selain memanfaatkan penggunaan data, dia menyarankan pebisnis Instagram untuk menarik pengguna dengan cara berhubungan secara dua arah kepada penggunanya. Partisipasi pengikut bakal meningkatkan kesempatan bisnis yang lebih besar.
Amanda menyebut, penggunaan lokasi dan tanda pagar (tagar) merupakan salah satu cara untuk mempermudah interaksi. Berhubungan dengan pengikut lewat pesan pendek dan kolom komentar juga disarankan oleh Amanda. “Tingkatkan lagi partisipasi dan kesadaran pengikut sehingga produk kita semakin diketahui banyak orang,” ujarnya.
Namun, dia mengungkapkan pebisnis di Instagram tidak boleh hanya bergantung dengan pengikut dan data. “Eksperimen, jangan takut mencoba hal baru,” ujarnya.