Pendapatan Turun Akibat GPN, Perbankan Berharap Transaksi Bertambah

Miftah Ardhian
6 Desember 2017, 16:56
EDC
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Karyawan toko mengesekan kartu debit di mesin Electronic Data Capture (EDC) di Jakarta, Selasa (5/9).

Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang baru diluncurkan Bank Indonesia (BI) membuat pendapatan berbasis biaya (fee base income) perbankan menurun. Merchant Discount Rate (MDR) atau biaya yang dibebankan bank kepada merchant atau pemilik outlet yang menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC), diturunkan dari 2-3 persen, menjadi hanya 1 persen.

Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo mengatakan memang dengan berlakunya GPN itu, perbankan akan mendapatkan fee base income yang lebih rendah pada awalnya. Hal ini diklaimnya sebagai pengorbanan yang harus dilakukan perbankan untuk mendukung transaksi nontunai.

Advertisement

"Tapi belum bisa hitung berapa penurunannya, akan kami lihat nanti. Kami harus bisa melihat transaksinya lah," ujar Anggoro saat ditemui di Westin Hotel Kuningan, Jakarta, Rabu (6/12).

Anggoro yang juga menjabat Direktur Bisnis Konsumer Bank BNI berharap dengan penurunan MDR khususnya dalam transaksi off us ini akan membuat semakin banyak merchant yang menggunakan mesin EDC. Penetrasi EDC ke merchant-merchant pun akan semakin luas yang bisa membuat transaksi melalui mesin tersebut semakin meningkat.

(Baca: Pengusaha Dukung GPN, Bisnis 'Bawah Tanah' Digital Bakal Kena Pajak)

Keuntungan kedua, akan ada efisiensi di merchant-merchant yang tadinya harus memelihara 4-6 EDC menjadi hanya 1-2 mesin saja. Alhasil, perbankan bisa memindahkan EDC yang aada ke wilayah lain yang masih belum banyak terjamah. Dengan demikian, akan ada efisiensi biaya pembelian EDC yang bisa dihemat perbankan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement