Saat Go-Jek Dijegal BI, Bagaimana Tren Pembayaran QR Code Indonesia?

Pingit Aria
16 Januari 2018, 16:57
Digital fintech
Arief Kamaludin | Katadata

Dua hari terakhir, berita pembekuan fitur pembayaran QR Code milik Go-Pay oleh Bank Indonesia (BI) cukup ramai di dunia digital. Beberapa orang kemudian bertanya-tanya, apa sebenarnya teknologi QR Code, dan mengapa ia naik daun?

Quick Response Code (QR Code) adalah suatu jenis kode matriks dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Corporation di Jepang. Meski teknologinya sudah ada sejak 1994, namun baru beberapa tahun belakangan QR Code digunakan sebagai alat pembayaran.

Advertisement

Berbeda dengan kode batang yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, QR Code mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertical. Karenanya, QR Code dapat menampung informasi yang lebih banyak.

TCash, layanan mobile financial service milik Telkomsel telah mengadopsi fitur pembayaran melalui QR Code sejak September 2017 lalu. “Fitur scan QR Code akan menambah kemudahan pelanggan bertransaksi," kata CEO TCash, Danu Wicaksana, Selasa (16/1). TCash sebelumnya menggunakan sticker Near Field Communication (NFC), serta aplikasi T-Wallet.

Penggunaan QR Code sebagai alat pembayaran memang terbilang lebih efisien ketimbang kartu. Sebab, merchant cukup menyediakan display QR Code yang sudah terdaftar di perusahaan penyedia fasilitas pembayarannya. Artinya, mereka tidak harus menyediakan fasilitas perangkat Electronic Data Capture (EDC).

(Baca juga: Perkuat Go-Food, Go-Jek Kembangkan Skema Pembayaran Go-Resto)

Sementara bagi pelanggan, selain tak perlu mengoleksi macam-macam kartu, mereka juga dapat menghemat waktu. Sebab, untuk melakukan pembayaran, pembeli cukup memindai (scan) QR Code di gerai dengan aplikasi, memasukkan nominal pembayaran, konfirmasi, kemudian uang elektroniknya akan terkirim ke penjual.

Tak hanya TCash, OVO juga telah menjalankan fitur pembayaran dengan QR Code. Bukan tak mungkin, fitur pindai QR Code OVO juga akan diadopsi oleh GrabPay, yang sama-sama ada di bawah Grup Lippo. Sebelumnya, uang elektronik OVO memang diperkenalkan dari mal-mal milik konglomerasi keluarga Riady tersebut.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement