Manuver Retail Modern di Tengah Perubahan Gaya Hidup

Michael Reily
11 April 2018, 16:08
Industri retail pasang startegi hadapi pelemahan daya beli
Arief Kamaludin | Katadata
Industri retail terus berinovasi untuk menghadapi desrupsi online.

Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) menyatakan kinerja industri tahun 2017 merosot  tajam dengan pertumbuhan industri hanya mencapai 3,6%. Rendahnya capaian ini membuat para pengusaha bermanuver untuk meningkatkan penjualan tahun ini.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menyatakan pertumbuhan sektor retail modern pada 2017 merupakan yang terendah dalam 10 tahun terakhir. Dia menuturkan, industri retail sempat mencatat pertumbuhan tertinggi di atas 12% pada 2012-2014. Lalu pada 2016 trend pertumbuhan industri perlahan turun dengan realisasi pertumbuhan sekitar 8% dan semakin tertekan di 2017 dengan angka pertumbuhan 3,5%.

(Baca : Pengusaha Retail Targetkan Raih 45% Omzet Saat Lebaran)

Roy menuturkan salah satu alasan menurunnya trend pertumbuhan industri tahun lalu lebih disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang memilih kuliner dan jalan-jalan dibandingkan berbelanja, dan bukan dikarenakan penurunan daya beli masyarakat.

Sebab,  pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017 masih mencapai 5,07%.  Angka itu masih meningkat meski  sangat tipis dibanding 2016 sebesar 5,03%. Alhasil, omzet  industri retail pada 2017  hanya mencapai Rp 212 triliun dari periode 2016 sebesar  Rp 205 triliun.

Sementara itu,  disrupsi perdagangan online (electronic commerce/e-commerce) juga tak bisa serta merta disalahkan. “Penjualan online masih tidak terlalu menggerus karena jumlah barang masih kecil, tapi memang memicu berubahnya perilaku konsumen,” ujar Roy.

Menurutnya,  perubahan perilaku konsumen yang ingin lebih dimanjakan dalam hal berbelanja. Sehingga  pertimbangannyaiap berbelanja tidak hanya terfokus pada harga jual produk yang murah tetapi juga sistem belanja yang  mudah dan praktis. 

Merespon perubahan perilaku tersebut, sejumlah anggota Aprindo pun kemudian berinisiatif untuk berinovasi dengan mulai mengembangkan konsep kuliner, hiburan, dan gaya hidup atau one stop shopping dalam  beberapa pembukaan gerai. Selain itu, retail juga harus mengikuti perkembangan zaman yakni dengan mulai membuka pemasaran lewat jalur online. “Harus membuka e-commerce dan juga sistem distribusi pengiriman langsung ke masyarakat,” ujarnya. 

Pada 2017, Roy menjelaskan minimarket masih bisa sedikit berkembang, dibandingkan dengan jenis retail supermarket dan grosir yang cenderung mengalami penurunan. 

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...