Surya Pertiwi Incar Dana Rp 1 Triliun dari IPO

Hari Widowati
16 April 2018, 15:30
 Bursa Efek Indonesia
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tidak berubah pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/7).

PT Surya Pertiwi Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan saniter, fitting, dan distributor tunggal TOTO Jepang di Indonesia, akan menawarkan 700 juta saham baru atau sekitar 26% dari modal disetor perusahaan dalam initial public offering (IPO). Dengan kisaran harga saham perdana Rp 1.160-Rp 1.520 per saham, perusahaan mengincar dana Rp 812 miliar-Rp 1,06 triliun dari aksi korporasi tersebut.

Presiden Direktur Surya Pertiwi Tjahjono Alim mengatakan, perusahaan akan menggunakan 50% dari dana IPO untuk melunasi sebagian pokok utang kepada PT Bank Resona Perdania, PT Bank Mizuho Indonesia, dan PT Bank HSBC Indonesia. Sekitar 25% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal anak usahanya, PT Surya Pertiwi Nusantara (SPN). SPN akan menambah dua lini produksi saniter dan fitting untuk pabrik baru di Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 500.000 unit per tahun untuk setiap lini. Sementara itu, sisa dana IPO sebesar 25% digunakan untuk modal kerja perusahaan.

Direktur Surya Pertiwi Irene Hamidjaja mengatakan, pabrik baru SPN memiliki total kapasitas 10 lini produksi tetapi yang sudah beroperasi baru satu lini. Dengan penambahan dua lini produksi pasca IPO, kapasitas produksi pada 2019 akan mencapai 1,5 juta unit. Hingga akhir 2017, perseroan membukukan pendapatan Rp 2,14 triliun, naik 3,38% dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 2,07 triliun. Sekitar 89,5% penjualan dikontribusikan oleh penjualan produk lokal sedangkan 10,5% dari produk impor.

Irene optimistis permintaan pasar untuk barang saniter akan semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Data Euromonitor International Limited menunjukkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2008-2016 mencapai 10,9%. Pada periode 2008-2017, rata-rata pertumbuhan penjualan (CAGR) Surya Pertiwi mencapai 12,2% atau di atas rerata pertumbuhan ekonomi. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 7% menjadi sekitar Rp 2,29 triliun. "Peningkatan pendapatan dan taraf hidup konsumen akan mendorong pelanggan beralih ke barang saniter modern," kata Irene usai konferensi pers di Jakarta, Senin (16/4).

Perusahaan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek dalam hajatan tersebut. Direktur Utama Ciptadana Sekuritas Ferry Budiman Tanja mengatakan, saham perdana Surya Pertiwi akan ditawarkan kepada investor di dalam negeri maupun di luar negeri. "Kami akan melaksanakan roadshow ke Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur," kata Ferry dalam konferensi pers. Penawaran saham ke luar negeri dilakukan untuk mencari anchor investor yang akan menyerap sebagian besar saham perdana Surya Pertiwi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...