Kemenperin Kaji Dampak Kenaikan Cukai terhadap Industri Rokok

Dimas Jarot Bayu
6 Juni 2018, 09:07
Pabrik rokok
ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat
Para buruh tengah melinting rokok di pabrik PT Gelora Djaja, Surabaya, Jumat, 6 Januari 2017.

Kementerian Perindustrian bakal mengkaji dampak dari wacana kenaikan tarif cukai rokok pada 2019 mendatang. Tujuannya agar mencegah kebijakan cukai berdampak negatif pada struktur industri rokok di Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan, saat ini kajian yang dilakukan pemerintah hanya berupa dampak peningkatan penerimaan dari kenaikan tarif cukai rokok. Namun, belum mengkaji secara menyeluruh dampaknya terhadap struktur industri rokok.

"Kami coba kaji juga dengan penggabungan-penggabungan cukai ini itu dampaknya seberapa (terhadap industri rokok). Kementerian Perindustrian belum pernah lakukan kajian," kata Panggah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/6).

(Lihat Ekonografik: Ratusan Triliun Terbakar Rokok)

Panggah mengatakan, kajian terhadap dampak kenaikan cukai terhadap industri rokok saat ini sedang dikerjakan dan akan segera diselesaikan.

Kajian tersebut, kata Panggah, harus cepat selesai agar dampak kenaikan cukai tak terlalu berimbas negatif terhadap pertumbuhan industri rokok. Panggah mengatakan, kajian ini selanjutnya akan diberikan kepada Kementerian Keuangan untuk menjadi acuan dalam kebijakan tarif cukai rokok.

"Kalau menunggu terlalu lama takutnya dampaknya akan terlalu berpengaruh," kata Panggah.

Kementerian Keuangan membuat kebijakan penyederhanaan tarif cukai rokok dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 146 tahun 2017 tentang Tarif Cukai Tembakau.  Mulai 1 Januari 2018, tarif cukai rokok naik menjadi sebesar 10,04%. 

(Baca juga: Alami Defisit, BPJS Akan Ditambal Dana dari Cukai Rokok dan APBD)

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...