Luhut Jualan Tiga Proyek ke Singapura, Apa Saja?

Andi M. Arief
24 April 2024, 16:37
investasi, singapura, luhut
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan tiga proyek investasi ke Singapura.
Button AI Summarize

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menawarkan tiga proyek kepada pemerintah Singapura untuk berinvestasi. Ketiganya adalah fasilitas Penyimpanan dan Penangkapan Karbon atau CCS, budidaya rumput laut, dan rumah sakit berstandar internasional di Bali.

Luhut menyampaikan penawaran investasi tersebut saat menemui Deputi Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Singapura hari ini, Rabu (24/4). Ia menilai, banyak peluang kerja sama antara Indonesia dan Singapura yang belum tersentuh sejauh ini.

"Carbon Capture Storage lintas batas akan menjadi lompatan signifikan bagi kedua negara untuk membangun industri rendah karbon," kata Luhut dalam akun resminya, Rabu (24/4).

Pemerintah menargetkan appraisal drilling atau pengeboran penilaian untuk membangun infrastruktur Pembangunan dan Penangkapan Karbon atau CCS pada tahun ini. Pengeboran akan dilakukan di Cekungan Sunda-Asri, Jawa Barat.

Pengoperasian CCS dapat menjadi sumber perekonomian baru selain mendorong dekarbonisasi. Infrastruktur tersebut dapat mengurangi karbon di beberapa sektor manufaktur, seperti baja dan kaca lembaran.

"Ini sejalan dengan kemampuan Indonesia yang dinilai sebagai negara tercepat dalam membangun regulasi CCS di Asia Pasifik," ujarnya.

Di samping itu, Luhut menawarkan proyek pengembangan pertanian rumput laut di dalam negeri. Ia mempromosikan kerja sama di bidang agrikultur dan blue food antara Singapura dan Indonesia.

Luhut sebelumnya membeberkan rencana pemerintah untuk memulai proyek percobaan budidaya rumput laut seluas 50.000 hektare di dalam negeri senilai US$ 2 juta atau 31,06 miliar pada 2025. Ia menyebut, jadwal proyek uji coba tersebut dapat dipercepat menjadi tahun ini dan diperluas menjadi 100.000 hektare dengan masuknya Cina sebagai investor.

Adapun pertimbangan pemerintah memilih mengembangkan budidaya rumput laut adalah kebutuhan investasi hilirisasi rumput laut yang jauh lebih murah dibandingkan dengan nikel. Investasi untuk pengembangan 1,2 juta hektar lahan rumput laut diperkirakan hanya membutuhkan US$ 48 juta atau Rp 745,58 miliar.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...