Ikuti BI, LPS Naikkan Suku Bunga Penjaminan

Hari Widowati
7 Juni 2018, 07:50
Bank uang
Arief Kamaludin|KATADATA
Suku bunga simpanan di bank mulai naik.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan tingkat bunga penjaminan (LPS Rate) sebesar 25 basis poin (bps) untuk simpanan rupiah di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sedangkan untuk simpanan valas di bank umum naik 50 bps. LPS mengikuti langkah Bank Indonesia (BI) yang telah menyesuaikan 7 days repo rate sebesar 50 bps ke level 4,75%.

Suku bunga penjaminan untuk simpanan rupiah di bank umum setelah kenaikan tersebut menjadi 6% sedangkan untuk simpanan valas sebesar 1,25%. Untuk simpanan rupiah di BPR, suku bunga penjaminan menjadi 8%. Kenaikan bunga penjaminan ini berlaku sejak 6 Juni 2018 hingga 7 September 2018.

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, LPS melihat tren suku bunga simpanan menunjukkan kenaikan dan berpotensi meningkat untuk merespons kenaikan suku bunga acuan BI. "Dari 62 bank yang menjadi rujukan LPS, suku bunga simpanan pada Mei bergerak naik 3 bps di kisaran 5,1% setelah stabil dalam 3 periode sebelumnya," kata Halim dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/6).

Suku bunga simpanan untuk nasabah prima di kelompok bank BUKU I hingga BUKU IV sudah berada jauh di atas suku bunga penjaminan. "Suku bunga special rate di bank BUKU I rata-rata 6,76%, BUKU II 6,41%, BUKU III 5,95%, dan BUKU IV 5,72%," ujar Halim. LPS juga mempertimbangkan kondisi dan risiko likuiditas yang relatif terjaga meskipun ada tendensi likuiditas mengetat. Selain itu, LPS juga melihat stabilitas sistem keuangan terjaga meskipun tekanan nilai tukar dan volatilitas di pasar keuangan belum mereda.

Halim mengungkapkan, likuiditas perbankan yang ditunjukkan dengan indikator loan to deposit ratio (LDR) dari 89,61% pada Maret 2018 menjadi 89,9% pada April 2018. Penarikan dana asing dari pasar saham dan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 27 triliun turut memengaruhi kondisi likuiditas di pasar keuangan.

"Kami melihat posisi alat-alat likuid yang ditempatkan bank di BI turun dari Rp 566 triliun pada awal tahun menjadi Rp 380 triliun. Ini terjadi karena bank menarik dana yang disimpan di BI untuk penyaluran kredit," kata Halim.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengatakan, bank BUKU III adalah kategori bank yang likuiditasnya paling ketat dengan LDR sebesar 97,4%. Bank BUKU IV menyusul dengan LDR 88,5% sedangkan bank BUKU II memiliki LDR 78,72% dan BUKU I sebesar 78,79%. "Intensitas penggalangan dana masyarakat terlihat di bank-bank BUKU III," kata Fauzi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...