Kementerian ESDM Serahkan Subsidi LPG Tertutup ke Kementerian Sosial

Anggita Rezki Amelia
21 September 2018, 19:03
Depot LPG Pertamina
Arief Kamaludin | Katadata
Masyarakat dapat menyampaikan kondisi ketersediaan BBM dan LPG di wilayahnya, termasuk jika adanya pelanggaran di Agen dan SPBU. Pertamina menyiapkan armada agen dan pangkalan untuk mengantisipasi kekurangan stok tabung Elpiji bersubsidi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerahkan mekanisme pendistribusian elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG) bersubsidi secara tertutup ini ke Kementerian Sosial. Kebijakan itu sampai saat ini  belum bisa terealisasi.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pihaknya hanya membantu Kementerian Sosial dari segi data. Salah satu datanya adalah kuota elpiji yag akan disalurkan. "Distribusi tertutup kalau tidak salah di Kementerian Sosial," ujar dia di Jakarta, Jumat (21/9).

Pemerintah sebenarnya sudah merencanakan distribusi tertutup sejak tahun lalu. Dengan belum terealisasinya kebijakan itu, kuota elpiji tiga kilogram (3kg) setiap tahunnya membengkak.

Dari data Kementerian ESDM sejak Januari sampai Agustus 2018, realisasi subsidi elpiji sudah mencapai 4.334 Juta MT. Sementara itu pemerintah memperkirakan sampai akhir tahun ini serapan subsidi elpiji 3 kg mencapai 6.620 juta MT. Padahal kuota yang ditetapkan untuk elpiji 3 kg tahun ini hanya sebesar 6.450 juta MT

Rapat pemerintah dan Badan Anggaran DPR pada Rabu (19/9) lalu menyepakati total subsidi energi tahun depan Rp 157,79 triliun. Dari jumlah tersebut Untuk subsidi elpiji tabung 3 kg (plus PPN) ditargetkan Rp 72,33 triliun pada tahun depan, atau naik dari asumsi sebelumnya Rp 71,75 triliun. Adapun kouta subsidi elpiji 3 kg tahun depan sebesar 6.978 juta MT. Naik dari tahun ini yang hanya sebesar 6.450 juta MT.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto pernah mengatakan ada dua opsi agar subsidi elpiji tepat sasaran, yakni distribusi tertutup dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Ini belum ada keputusan,” kata dia di Jakarta, Senin (9/7).

Distribusi tertutup ini salah satunya bisa menggunakan barcode (pembaca kode batang). Cara lainnya adalah menggunakan kartu yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

(Baca: Dua Opsi Mengendalikan Subsidi Elpiji)

Sedangkan, untuk skema BLT, besarannya akan mengacu pada selisih harga elpiji subsidi dan keekonomian. "Sekarang harga elpiji subsidi kan Rp 16 ribu. Kalau nonsubsidi kemarin kan Rp 39.000, maka BLT yang diberikan itu selisihnya,” ujar dia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...