Setiap Harga Minyak ICP Naik US$ 1, Beban PLN Bertambah Rp 268 Miliar

Anggita Rezki Amelia
1 November 2018, 18:05
PLN
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) membeberkan sensitivitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (kurs) dan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) ke beban keuangan. Dua faktor ini menjadi penting untuk menjaga keuangan PLN tetap sehat.

Kepala Divisi Pengadaan Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi PLN Chairani Rachmatullah mengatakan setiap pelemahan rupiah sebesar Rp 100 per dolar Amerika Serikat, maka beban PLN bertambah Rp 1,2 triliun. Sementara jika setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 per barel, maka beban keuangan PLN bertambah sebesar Rp 268 miliar.

Advertisement

ICP memiliki sensitivitas karena pembangkit PLN masih menggunakan minyak. Selain itu, harga gas bumi juga mengacu pada ICP. Jadi, ini membuat Biaya Pokok Penyediaan (BPP) kelistrikan yang dihasilkan PLN juga meningkat.

Harga gas bumi yang dibeli PLN untuk kelistrIkan mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 45 tahun 2017. Di aturan itu PLN bisa membeli gas melalui pipa di pembangkit listrik paling tinggi 14,5% dari ICP.

Jadi, jika ICP US$ 100 per barel, maka harga gas yang dibeli PLN dari produsen sebesar 14,5% dari ICP,  atau sebesar US$ 2,48 per mmbtu. Sementara jika harga minyak US$ 60 per barel, PLN bisa membeli gasnya dengan harga US$ 1,33 per mmbtu.

Adapun BPP nasional tahun 2017 sebesar Rp 1.025 per kwh. Menurutnya baru beberapa provinsi saja yang BPP nya sudah di bawah BPP nasional, misalnya provinsi yang ada di Jawa dan Bali. Sementara di luar Jawa seperti Aceh, Kalimantan Timur masih memiliki BPP yang lebih tinggi dari nasional tahun ini.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement