Pemakaian Produk Lokal di Proyek JTB Diyakini Bisa Lampaui Target

Image title
12 November 2018, 11:16
pipa gas pertamina
Arief Kamaludin|Katadata

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) optimistis penggunaan produk lokal di Proyek Jambaran Tiung Biru bisa terlewati. Ini karena ada komitmen dari beberapa vendor atau penyediaan barang dan jasa terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan mengatakan Pertamina akan memantau secara kontinu agar nilai TKDN proyek fasilitas pemrosesan gas (Gas Processing Facility/GPF) bisa mencapai minimal 40,03%. Fasilitas ini digarap Rekind-JGC Indonesia-JGC Corporation (RJJ).

“Dengan adanya testimoni dari beberapa vendor, baik produsen dalam negeri, penyedia barang dan jasa nasional dan lokal semakin meyakinkan bahwa realisasi TKDN akan melebihi target minimal. Untuk pekerjaan pendukung lainnya diluar EPC GPF diupayakan agar realisasi TKDNnya lebih maksimal,” kata dia saat berbincang dengan wartawan, Jumat (9/11).

Jamsaton mengatakan bahwa nilai kontrak kumulatif tahun 2015 sampai dengan Oktober 2018 di luar kontrak EPC GPF dan drilling (pengeboran) yang dilaksanakan kontraktor lokal Bojonegoro adalah sebesar Rp 137 miliar. Ini secara langsung berpengaruh cukup besar terhadap roda perekonomian masyarakat Bojonegoro dan akan bertambah dengan adanya perkembangan pelaksanaan proyek ini.

Adapun nilai proyek Jambaran Tiung Biru mencapai US$1,5 miliar dengan harga gas US$ 6,7 per MMbtu. Nilai investasi itu sudah dipangkas dari awalnya US$ 2 miliar, sesuai proposal rencana pengembangan Agustus 2015. Kemduian dipangkas lagi pada Desember 2016 sebesar US$ 1,7 miliar. 

Saat ini, proyek ini telah memasuki tahap konstruksi. EPC GPF dirancang dengan kapasitas 330 MMSCFD, yang ditargetkan selesai pada kuartal II tahun 2021. Penjualan gas Jambaran Tiung Biru awalnya ditargetkan sebesar 172 MMscfd.

Namun, setelah dilakukan optimasi engineering (keteknikan) harapannya, penjualan gas bisa mencapai sebesar 192 MMscfd. “Sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara,” ujar dia.

(Baca: Penjualan Gas Jambaran Tiung Biru Berpotensi Meningkat 11%)

Direktur PT Rekayasa Industri (Rekind) Yanuar Budinorman selaku pemimpin konsorsium menyampaikan komitmennya mendorong dan memberi kesempatan kepada kontraktor lokal dan nasional untuk mengikuti proses pengadaan barang dan jasa sepanjang memenuhi aspek administrasi, kompetensi teknis, harga kompetitif dan pengiriman. “Rekind berharap TKDN bisa lebih tinggi dari 40 persen,” ujar dia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...