Garuda Akan Konversi Utang Sriwijaya Air Jadi Saham Hingga 51%

Image title
21 Desember 2018, 15:14
Garuda Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengakui ada opsi pengambilalihan 51% saham Sriwijaya Group setelah ada kerja sama operasional (KSO) November lalu. Meski begitu, Garuda tetap harus meminta perizinan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memuluskan pengambilalihan saham Sriwijaya tersebut.

"Opsi memang ada sampai dengan 51% pemilikan saham. Besar kemungkinan (Garuda) ambil sahamnya," kata pria yang akrab disapa Ari Askhara dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (21/12).

Ari mengungkapkan, salah satu opsi pengambilan saham Sriwijaya dapat dilakukan melalui konversi utang Sriwijaya Air menjadi saham. Tetapi konversi tersebut menunggu saran dari konsultan terlebih dahulu. Dalam laporan keuangan Garuda Indonesia Triwulan III-2018, Sriwijaya Air disebutkan punya kewajiban utang kepada Garuda.

Kewajiban Sriwijaya terhadap Garuda antara lain utang jangka panjang atas pengerjaan overhaul 10 mesin CFM56-3 yang akan dilunasi pembayarannya melalui angsuran selama 36 bulan. Jumlah saldo utang Sriwijaya kepada Garuda per 31 Desember 2018 sebesar US$ 9,15 juta, dengan US$ 4,32 juta akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, atau Desember 2018.

(Baca: Garuda Ambil Alih Pengelolaan Operasi Sriwijaya dan Nam Air)

Sementara itu saldo utang Sriwijaya kepada Garuda per 30 September 2018 sebesar US$ 9,33 juta, dengan US$ 4,32 juta akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, atau 30 September 2019. Dalam laporan keuangan itu juga disebutkan, utang Sriwijaya yang telah jatuh tempo namun belum dilunasi akan dikenakan bunga 0,1% per hari dari jumlah yang belum dibayarkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...