Lima Sektor Ini Diproyeksi Masif Adopsi 5G pada 2026
Produsen perlengkapan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson, memproyeksikan lima sektor yang bakal masif mengadopsi teknologi 5G pada 2026. Kelima sektor itu adalah manufaktur, keamanan publik (public safety); kesehatan; transportasi umum; dan utilitas.
Vice President Network Services Ericsson Indonesia Ronni Nurmal menjelaskan, 5G memungkinkan perusahaan mendapat layanan jaringan dengan tingkat latensi atau jeda yang rendah. "Kelima sektor itu, kami prediksi bisa mengadopsi 5G di 2026," ujar dia saat konferensi pers di Hotel Century Park Hotel, Jakarta, Kamis (20/12).
Berdasarkan kajiannya, layanan 5G bisa meningkatkan efisiensi dan layanan perusahaan telekomunikasi. "Bagi operator sangat penting untuk mendapatkan kuota data lebih besar dengan harga murah. Tentu ada detail perhitungan. Operator bisa deliver 1/10 dari biaya yang sekarang, per giga byte (bila menyediakan 5G)," ujarnya.
Menurutnya, 5G bakal menopang penggunaan virtual reality (VR), Internet of Things (IoT), ataupun 3D printing. Sebab, tingkat latensi 5G rendah sehingga hasil penggunaan teknologi tingkat tinggi itu bisa maksimal. Ia mencontohkan, 5G bisa dipakai untuk alarm keamanan rumah, VR belanja online, ataupun mobil tanpa pengendara.
(Baca: Layanan 5G dan Virtual Reality Bakal Jadi Tren Teknologi 2019)