Ini Cara Komdigi Cetak 10 Ribu Talenta Digital dalam 3 Bulan

Ringkasan
- Perlindungan data pribadi menjadi isu penting di era digital, baik dalam konteks individu maupun perusahaan, yang menuntut kesadaran dan kewaspadaan tinggi dalam pengelolaan data sensitif.
- Kegagalan dalam melindungi data pribadi tidak hanya dapat menghambat operasional bisnis tetapi juga berpotensi menyebabkan sanksi administratif berupa denda, menggarisbawahi pentingnya kepatuhan terhadap peraturan perlindungan data pribadi seperti UU PDP di Indonesia, GDPR di Eropa, dan CCPA di AS.
- Mitre, sebuah organisasi nirlaba, mengembangkan kerangka kerja Privacy Maturity Model yang membantu perusahaan diagnostik kesiapan dalam mengimplementasikan regulasi perlindungan data, mencakup aspek kepemimpinan, manajemen risiko, keamanan informasi, dan beberapa elemen penting lainnya untuk meningkatkan kematangan dalam perlindungan data pribadi.

Kementerian Komunikasi dan Digital atau Kemkomdigi mencetak 10 ribu talenta digital dalam 100 hari kerja perdana bekerja. Pada 2025, mereka menargetkan akan ada 100 ribu talenta digital baru di Indonesia.
“Alhamdulilah, dalam tiga bulan kita bisa mencetak 10 ribu lagi. ini kan angka, kita tidak hanya mengejar kuantitas, tapi kita kualitas juga,” kata Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo ditemui di Digital Training Center, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/1)
Angga berpendapat saat ini seluruh lini masyarakat harus memiliki kecakapan digital, mulai dari ASN hingga masyarakat umum. Dalam jangka panjang, kecakapan digital ini bisa mengerek pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Prabowo sebesar 8%.
Untuk mencetak lebih banyak talenta digital, Badan Pengembangan SDM alias BPSSDM Komdigi menyiapkan Digital Talent Scholarship alias DTS yang diharapkan bisa mencetak 100 ribu talenta digital baru pada 2025.
Tiga Level Program dalam DTS:
- Di level dasar atau basic, ada Government Transformation Academy tingkat I, Thematic Academy alias TA, dan Digital Entrepreneur Academy atau DEA. Harapannya ada 37 ribu talenta digital baru.
- Di level menengah, ada Talent Scouting Academy alias TSA, Vocational School Graduate Academy alias VSGA, Fresh Graduate Academy atau FGA, dan Government Transformation Academy. Di level ini, Komdigi menargetkan ad 28 ribu talenta digital baru.
- Di tingkat lanjut, ada Professional Academy alias PROA yang diharapkan menjaring 5.000 talenta digital baru.
Program dasar ini bisa diikuti siapapun dari masyarakat umum. Untuk program menengah bisa diikuti lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi. Lalu, tingkat lanjut bisa dikuti oleh peserta yang sudah bekerja agarbisa mendapat sertifikasi global.