Tumbuh 6,6%, Ekonomi Tiongkok Sentuh Level Terendah dalam 28 Tahun

Hari Widowati
21 Januari 2019, 11:12
Pelabuhan ekspor
Katadata

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sepanjang tahun lalu hanya tumbuh 6,6% akibat lemahnya investasi, meredupnya kepercayaan konsumen, dan tekanan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Angka pertumbuhan ekonomi Tiongkok ini merupakan angka terendah dalam 28 tahun terakhir.

Menurut data yang dirilis Biro Statistik Nasional, pada kuartal IV 2018 ekonomi Tiongkok hanya tumbuh 1,5% jika dibandingkan dengan kuartal III 2018. Jika dihitung secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal terakhir tahun lalu mencapai 6,4%. Hal ini menambah kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini.

Sejumlah ekonom menilai pemerintah Tiongkok akan mengucurkan berbagai stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kepala Ekonom IHS Markit untuk Asia Pasifik, Rajiv Biswas, mengatakan Bank Sentral Tiongkok telah memangkas ketentuan giro wajib minimum (GWM) dan diperkirakan akan meluncurkan kebijakan lain yang akan menopang perekonomian. Di sisi lain, pemerintah akan meningkatkan belanja infrastruktur dan memangkas pajak.

"Kami berharap pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini relatif kuat di sekitar 6,3%. Hal ini akan mendukung stabilitas nilai tukar yuan dan menahan gejolak di pasar modal," kata Biswas seperti dilansir Reuters, Senin (21/1). Risiko terbesar yang dihadapi pertumbuhan ekonomi Tiongkok adalah memburuknya perang dagang antara negara tersebut dengan AS. Jika tidak terjadi kesepakatan pada semester I 2019 dan ketegangan perang dagang meningkat, hal ini akan berdampak buruk pada yuan, prospek pertumbuhan ekonomi, dan pasar modal Tiongkok.

Kepala Ekonom Daiwa Institute of Research Tokyo Naoto Saito mengatakan, data-data ekonomi Tiongkok memang menunjukkan adanya perlambatan. "Tiongkok dihantam tiga faktor: perlambatan ekonomi global akibat kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS-Tiongkok, dan permintaan telepon seluler yang lemah berkontribusi terhadap 70% penurunan ekspor Tiongkok pada Desember lalu," ujar Naoto.

(Baca: The Fed Diprediksi Tak Agresif, BI Tahan Bunga Acuan 6%)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...