Potensi Penerimaan Negara Besar, Youtuber Diminta Patuh Bayar Pajak

Rizky Alika
26 Maret 2019, 15:12
Ilustrasi Youtube
Arief Kamaludin | Katadata
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, struktur ekonomi saat ini semakin ditopang oleh sektor informal, seperti Youtuber.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan kemajuan era industri 4.0 dapat memperbesar potensi penerimaan pajak. Menurut dia, struktur ekonomi saat ini semakin ditopang oleh sektor informal, seperti Youtuber.

Ia mencontohkan, Atta Halilintar yang pendapatannya mencapai Rp 1,1 miliar per bulan. Angka itu melebihi batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), yaitu Rp 4,5 juta per bulan atau Rp 54 juta per tahun. “Sektor informal kalau pendapatannya kena pajak, harus bayar pajak,” kata dia dalam Diskusi 100 Ekonom Perempuan Indonesia di Jakarta, Selasa (26/3).

Di era industri 4.0, proporsi pendapatan kena pajak seharusnya lebih besar. Hal ini akan mendorong pula potensi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21. Namun kenyataannya, kontribusi pajak dari masyarakat kelas menengah dan atas masih rendah. Padahal jumlah mereka terus meningkat. Selain pajak orang pribadi, Aviliani menilai, kepatuhan pajak badan pun belum mencapai 100%.

(Baca: 6 Taipan Pembayar Pajak Terbesar: Arifin Panigoro hingga TP Rachmat)

Penerimaan pajak PPh 21 pada 2018 mencapai Rp 134,96 triliun atau tumbuh 14,60%. Sementara, PPh badan Rp 255,37 triliun atau tumbuh 22,63%.

Menurut Aviliani, kalau penerimaan pajak dapat ditingkatkan, maka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat ditekan. Selama ini defisit anggaran masih terjadi lantaran porsi belanja lebih besar dari pendapatan. Tahun ini defisit anggaran ditargetkan sebesar Rp 296 triliun atau sebesar 1,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

(Baca: Penerimaan Pajak 2018 Tumbuh 15%, Pengelolaan APBN Dinilai Kredibel)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...