Ancaman Resesi AS, IHSG Berakhir Koreksi didorong Sektor Konsumer
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,39% ke posisi 6.444,74 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (27/3) sore. Kinerja IHSG sejalan dengan bursa saham Asia yang juga mayoritas berakhir di zona merah.
IHSG mengawali perdagangan hari ini dengan bergerak positif, naik 0,16%. Namun hanya lima menit berselang, IHSG langsung bergerak turun, dan bertahan di zona merah hingga perdagangan berakhir.
Pun demikian dengan bursa saham Asia lainnya yang pada pembukaan pagi ini mayoritas bergerak di zona hijau, pada akhir perdagangan mayoritas berakhir di zona merah. Seperti indeks Strait Times yang berakhir dengan koreksi 0,06%, Kospi terkoreksi 0,15%, Nikkei turun 0,23%, PSEi turun 0,58%, dan KLCI turun 0,44%.
Sedangkan indeks Shanghai dan Hang Seng sepanjang hari ini cukup nyaman bergerak di zona hijau. Shanghai naik 0,85%, dan Hang Seng naik 0,56%.
Transaksi saham di BEI hari ini tercatat mencapai Rp 9,13 triliun dari 13,93 miliar saham yang diperjualbelikan oleh investor. Sebanyak 209 saham harganya turun, 175 saham naik, dan 145 saham lainnya tidak berubah.
(Baca: Di Tengah Ancaman Resesi AS, IHSG Dibuka Menghijau 0,16% )
Saham-saham di sektor tambang, manufaktur, keuangan, konsumer, serta aneka industri terkoreksi cukup dalam sehingga mendorong IHSG ke posisi terakhirnya sore ini. Sektor tambang terkoreksi 0,84%, manufaktur 0,69%, keuangan 0,52%, konsumer 0,5%, aneka industri 0,47%.
Selain itu sektor infrastruktur turun tipis 0,01%, serta industri dasar turun 1,19%. Dua indeks sektoral berkinerja positif yaitu perdagangan dan properti, masing-masing naik 0,41% dan 0,46%, sedikit menahan laju koreksi IHSG.
Beberapa saham yang paling besar kontribusinya dalam mendorong laju koreksi IHSG menurut data BEI yaitu saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang terkoreksi 2,71%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) turun 4,11%, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) 1,05%, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) 3,93%, serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) 5,07%.
Sementara itu investor asing juga turut menekan kinerja IHSG. Modal asing yang keluar dari pasar saham sepanjang hari ini tercatat senilai Rp 213,33 miliar di pasar reguler, dan Rp 211,38 miliar di pasar negosiasi/tunai. Sehingga total dana asing yang keluar Rp 424,72 miliar.
(Baca: Kekhawatiran Resesi AS, Posisi Rupiah Kembali Terancam)
Tekanan dari sentimen perekonomian AS yang tengah dalam ancaman resesi masih mempengaruhi keputusan investor untuk melepas aset-aset berisikonya. Pasalnya, jika AS resesi, dampaknya juga akan menjalar ke perekonomian global. Ditambah lagi kepastian dari perundingan dagang AS-Tiongkok yang masih belum jelas ujungnya.
Walaupun jika AS resesi, Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi yang dapat menguntungkan perekonomian nasional. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menilai resesi AS akan mendorong aliran masuk dana asing ke Indonesia. "Neraca pembayaran akan terbantu karena portfolio akan kembali masuk ke Indonesia," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/3).