IHSG Dibuka Menguat di Tengah Turunnya Bursa Saham Regional
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini dibuka menguat di tengah turunnya bursa saham regional. IHSG dibuka naik 15,75 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.460,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melaju 3,83 poin atau 0,38 persen menjadi 1.014,25
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan ketidakpastian global masih menyulitkan IHSG bergerak di teritori positif hari ini. Namun, sentimen internal laporan laba diharapkan dapat menopang indeks. "IHSG masih berat untuk bergerak ke zona hijau hari ini," ujar Alfiansyah.
(Baca: Di Tengah Ancaman Resesi AS, IHSG Dibuka Menghijau 0,16%)
Sentimen eksternal bagi indeks hari ini yaitu keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Dataran Tinggi Golan, yang saat ini dalam status sengketa, sebagai wilayah Israel. Hal tersebut kembali membuat gusar dunia.
Sejumlah negara Timur Tengah dan negar-negara Eropa yakni Perancis, Inggris, Belgia, Jerman, dan Polandia, serta negara lainya seperti China, Rusia, Indonesia, dan Afrika Selatan menentang pernyataan Trump. “Karena langkah Trump ini dianggap dapat memancing krisis baru di kawasan,” kata Alfiansyah.
Hari ini, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 390,92 poin (1,83 persen) ke 20.987,81, dan indeks Hang Seng melemah 136,24 poin (0,47 persen) ke 28.592,01. Sementara itu, Straits Times melemah 0,57 poin (0,02 persen) ke posisi 3.197,82.
(Baca: IHSG Awal Pekan Memerah 0,79% Sejalan dengan Bursa Global)
PBB: Pengakuan Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Memperuncing Ketegangan
Kemarin, PBB menegaskan pendiriannya mengenai Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel, dilandasi atas resolusi Dewan Keamanan dan Sidang Majelis Umum PBB. Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Rosemary DiCarlo mengatakan dalam satu sidang Dewan Keamanan bahwa PBB akan melanjutkan pekerjaannya dengan landasan penghormatan penuh keutuhan wilayah dan kedaulatan Suriah.
DiCarlo, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA -yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi- telah menjelaskan pengumuman Donald Trump untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan akan mengakibatkan ketegangan lebih jauh di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan lain, Wakil Tetap Suriah untuk PBB Dr. Bashar Al-Jaafari, mengatakan, “Saat kita bertemu guna membahas pengumuman tidak sah Trump berkaitan dengan Dataran Tinggi Golan, milik Suriah, pesawat Israel melancarkan agresi ke Aleppo.”
(Baca: Soal Kedubes Australia di Israel, PDIP: Prabowo Pemimpin Ahistoris)
Al-Jaafari menambahkan dalam sidang Dewan Keamanan PBB Suriah mengutuk pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai Dataran Tinggi Golan. Dia menganggapnya sebagai tindakan sepihak oleh institusi yang tak memiliki kapasitas politik, moral, atau hukum untuk memutuskan nasib rakyat dunia atau membuang tanah yang menjadi bagian dan paket wilayah Suriah.
Wakil Tetap Suriah itu juga mengatakan tindakan sepihak AS adalah persetujuan jelas bahwa Washington tidak lagi memberi kepentingan pada PBB dan AS telah menarik persetujuannya dan pengakuannya pada keabsahan internasional serta mengakhiri perannya sebagai penengan setiap proses perdamaian.