Gandeng Dua Kementerian, Gojek Target 35 Ribu UMKM Bergabung Tahun Ini

Cindy Mutia Annur
22 Mei 2019, 12:42
Gojek, UMKM, Gojek gandeng Kementerian
Gojek
(ki-ka) Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Rully Nuryanto, Chief Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho, dan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono menandatangani Nota Kesepahaman yang menandai terjalinnya kolaborasi strategis.

Perusahaan penyedia layanan on-demand  Gojek menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk mengembangkan wirausahawan baru. Tahun ini, Gojek menargetkan 35 ribu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bergabung di ekosistem mereka.

Untuk mengembangkan wirausaha baru ini, Gojek dan kedua kementerian itu mendorong pelaku UMKM menggunakan teknologi. Gojek pun telah memberikan pelatihan bagi delapan ribu lebih UMKM di 14 kota di Indonesia, untuk mengadopsi teknologi bagi pengembangan bisnisnya. Gojek juga bekerja sama dengan 24 lembaga pemerintah dan komunitas. 

Menurut Chief Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho, kolaborasi seperti ini bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. “Kami memiliki solusi dan pengetahuan untuk membantu UMKM naik kelas lewat teknologi, sementara pemerintah punya jaringan luas sehingga para UMKM bisa dibantu,” ujarnya dalam siaran pers, kemarin (21/5).

(Baca: Gojek Catat Kenaikan Mitra Baru Dari Pebisnis Kopi dan Ayam Geprek)

Dengan Kemenkop UKM, Gojek bakal memberikan pembinaan dan pelatihan bagi UMKM binaan kementerian tersebut. Program pelatihan ini merupakan bagian dari program Gojek Wirausaha, yang bertujuan untuk mengembangkan wirausahawan secara online di platformnya.

Shinto mengatakan, program Gojek Wirausaha bertujuan untuk mendukung kemandirian dan ketahanan finansial UMKM melalui pemberdayaan. “Kami juga memastikan pelaku usaha UMKM mendapatkan akses yang berkelanjutan terhadap pertumbuhan bisnis, layanan keuangan, dan pasar yang lebih luas,” ujarnya.

UMKM yang mengikuti pelatihan tersebut juga bisa bergabung dengan ekosistem Gojek, dengan mendaftar langsung di lokasi pelatihan. Ekosistem yang dimaksud bisa Go-Food atau layanan Gojek lainnya.

(Baca: Riset UI: Omzet 55% Mitra Go-Food Naik Setelah Bergabung)

Dengan Kemnaker, Gojek berperan dalam meningkatkan keahlian para mitra yang sudah bergabung dengan ekosistem Gojek, termasuk pemberian sertifikat kompetensi. Shinto optimistis pertumbuhan ekonomi digital dan kontribusi ekosistem Gojek pada perekonomian nusantara akan semakin seignifikan.

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas Indonesia (LD FEB UI) pun menyebutkan bahwa kontribusi mitra Gojek dari empat layanannya sepanjang 2018 mencapai Rp 44,2 trilliun. Tahun ini, Gojek optimistis kontribusi perusahaan terhadap perekonomian Indonesia bakal meningkat.

(Baca: Terbesar di Indonesia, Gojek Targetkan Pertumbuhan Dua Kali Lipat)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...