Jokowi Sebut Ketua Hipmi Cocok Menjadi Menteri
Presiden Joko Widodo menyebut Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia cocok menjadi menteri. Hal tersebut ia sampaikan ketika acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Buka Puasa Bersama Hipmi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5).
Setelah melihat Bahlil menyampaikan pidato, Jokowi menyampaikan bahwa Ketua Hipmi tersebut cocok menjadi menteri. "Saya lihat adinda Bahlil kelihatannya cocok jadi menteri," kata Jokowi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5).
Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang pintar membawa suasana. Karena itu, Jokowi meminta publik tidak terkejut jika nanti Bahlil terpilih menjadi menteri. "Tidak usah kaget. Pas bukan (menjadi menteri)? Siapa yang setuju?" ujar Jokowi disambut riuh para anggota Hipmi.
(Baca: Ketua DPR Sebut Mantan Mendag dan Ketua Hipmi Sebagai Calon Menteri)
Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo juga sempat menyampaikan bahwa Bahlil merupakan calon menteri. Hal itu Bambang sampaikan saat menggelar buka puasa bersama di rumah dinasnya, Jakarta, Senin (13/5) lalu.
Buka puasa itu dihadiri pula oleh Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang. Selain itu, turut hadir Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro.
Di tengah-tengah sambutannya, Bambang menyebutkan dua calon menteri yang hadir dalam acara tersebut. Dua orang yang ia maksud adalah Bahlil dan mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. "Para calon menteri yang hadir malam hari ini. Saya lihat tadi ada sahabat saya Muhammad Lutfi, ada Bahlil," kata Bambang.
(Baca: Jokowi Menang Pilpres, Pelaku Usaha Berharap Ekonomi Kondusif)
Menurut Bambang, kedua orang tersebut merupakan orang yang hebat karena merintis usaha dari bawah. Bahkan, ia menyampaikan bahwa dirinya, Bahli, dan Lutfi sering bertukar cek kala memulai bisnis.
Namun, di akhir acara, Bambang mengatakan bahwa ucapannya itu sekadar kelakar. Ia bahkan menyampaikan, dirinya juga ingin menyebut nama Erick Thohir. Namun, sepengetahuannya Erick tidak berminat menjadi menteri. "Ya kan saya cuma bicara saja, yang tentukan kan presiden," ujarnya.