Inpex Tanggapi Kabar Soal Kesepakatan Investasi di Blok Masela
Inpex Corporation selaku pengelola Blok Masela menanggapi hasil pertemuan Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan CEO Inpex Takayudi Ueda di Tokyo, Jepng, Senin (27/5). Pertemuan tersebut diketahui untuk membahas rencana biaya pengembangan PoD (Plant of Development) blok kaya gas di Laut Arafura tersebut.
Berdasarkan sumber dari Kementerian ESDM, dan hasil pantauan Katadata.co.id pada akun Instagram Ignasius Jonan, diketahui pertemuan tersebut membuahkan hasil kesepakatan antara Pemerintah dengan Inpex. Namun, Inpex enggan berkomentar lebih jauh mengenai informasi itu.
Specialist Media Relation Inpex Corporation, Moch N. Kurniawan mengkonfimasi adanya diskusi yang konstruktif di Tokyo antara Jonan dengan Ueda mengenai PoD proyek LNG Abadi. "Namun kami belum bisa berkomentar lebih jauh," ujar Iwan kepada Katadata.co.id, Selasa (28/5).
Dikonfimasi secara terpisah, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menyampaikan jika nilai investasi yang disepakati antara US$ 18-20 miliar masih dalam hitungan estimasi. "Masih estimasi ya," ujar Wisnu kepada Katadata.co.id, Senin (27/5).
(Baca: Bertemu Bos Inpex, Menteri ESDM Ingin Proyek Masela Segera Berjalan)
Sementara itu, sebelumnya Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung menilai pertemuan tersebut bisa saja menjadi pertanda positif bagi keberlangsungan proyek yang sedang dalam diskusi. "Persisnya bagaimana, sampai sebelum ada keputusan final yang definitif ya kita belum tahu," ujar Pri Agung kepada Katadata.co.id, Senin (27/5).
Menurut Pri Agung, kesepakatan bisnis yakni mengenai win-win, take and give. Investor membutuhkan kepastian dan jaminan pengembalian investasi yang kompetitif. Pemerintah juga punya objektif tertentu. "Ya secara prinsip kedua hal itu yang mesti dipertemukan," ujanya.
Lebih lanjut ia mengatakan hanya orang yang terlibat di dalamnya yang tahu pokok persoalan tersebut. "Kita yang dari luar hanya bisa memberi input principal guidance," ujarnya.
Pertemuan Menteri ESDM dan CEO Inpex
Seperti diketahui, Jonan kembali bertemu dengan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda di Tokyo, Senin (27/5). Sejumlah poin strategis berhasil disepakati, yang memungkinkan lapangan gas raksasa ini bisa segera dikembangkan.
(Baca: Pemerintah dan Inpex Akhirnya Sepakat Investasi Masela Hingga US$ 20 M)
Jonan tiba di Tokyo dari lawatan sebelumnya ke Houston, Amerika Serikat. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan Jonan dengan Ueda pada 16 Mei di Tokyo.
Pada pertemuan 16 Mei, berhasil disepakati kerangka final Plan of Development (PoD) Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku. Pertemuan hari ini membahas negosiasi detil dari kerangka tersebut, sehingga perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation Jepang bisa segera ditandatangani.
Dalam pertemuan kali ini, Jonan didampingi Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jafee Suardin.
Nilai investasi pengembangan Blok Masela akan mencapai sekitar US$ 20 miliar. Kedua pihak berhasil mencapai win-win solution dengan skema bagi hasil, dimana pemerintah sekurangnya mendapat bagian 50 persen.
Kesepakatan final yang bersejarah tersebut ditandai dengan penandatanganan Minute of Meeting oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
(Baca: Kunjungi Jepang, Menteri Jonan Bahas Nasib Blok Masela dengan Inpex)
Ada pun penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation, Menteri Ignasius Jonan menjelaskan, direncanakan dilaksanakan pada pertemuan negara-negara G20 di Jepang dalam waktu dekat.
Dengan demikian maka pembahasan tentang Blok Masela yang sudah berlangsung lebih 20 tahun telah menemukan titik akhir, yang akan memberi dampak positif bagi peningkatan iklim investasi nasional serta pembangunan kawasan Timur Indonesia.