Kapolri Bantah Kivlan Zen Dalang Kerusuhan 21-22 Mei 2019

Image title
13 Juni 2019, 13:32
kerusuhan 22 mei, bawaslu, pilpres 2019, pemilu, tito karnavian, kivlan zein
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis (kanan), Kadiv humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (kiri) dan KaroPenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat meresmikan Gedung Promoter di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/1).

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut, pihaknya tidak pernah mengatakan Kivlan Zen sebagai dalang kerusuhan di sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 21-22 Mei yang lalu. Pernyataan Tito sama dengan keterangan yang disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri  Komjen Polisi M Iqbal dalam sesi konferensi pers di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) beberapa waktu lalu.

Tito mengatakan, keterlibatan Kivlan terkait kejadian pada saat kerusuhan di Bawaslu. "Pada saat kejadian, jam sebelas malam terjadi kerusuhan, ada yang men-setting . Tapi saya tidak bilang itu Bapak Kivlan Zein," katanya usai menghadiri apel konsolidasi kemanan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), di silang Monas, Jakarta, Kamis, (13/6).

Pada saat konferensi pers di Kemenko Polhukam, Iqbal menyebut telah terjadi dua segmentasi aksi demonstrasi. Segmen pertama, massa yang menjalankan aksi demo dengan tertib.

Kemudian saat pukul setengah sebelas malam, sejumlah provokator membuat keadaan menjadi rusuh dengan mulai menyerang  ke arah petugas. "Kalau enggak sengaja kok enggak ada pendapat, kok langsung menyerang," ujar Tito.

Ia juga mengatakan, dalam peristiwa kerusuhan itu Kepolisian menemukan sejumlah barang bukti seperti bom molotov, pedang, roket , dan panah. Barang-barang itu sudah dipersiapkan sebelumnya oleh para perusuh 21-22 Mei 2019.

(Baca: Perseteruan Wiranto-Kivlan Zen, Dari Kasus 1998 hingga Urusan Uang)

Tito mengungkapkan, Kivlan bukanlah dalang utama dari aksi kerusuhan tersebut. Dia mengatakan sudah mengamankan tiga kelompok yang dengan barang bukti kepemilikan senjata api ilegal. Dalam ketiga kelompok ini, terdapat nama Kivlan Zein. Dua lainnya menyebut nama Mayjen TNI (Purn) Soenarko yang terbukti mencoba menyelundupkan senjata yang ia kirim dari Aceh.

Terakhir, ada 15 orang yang memiliki empat senjata api di Jawa Barat. "Kami tidak tuduh sebagai dalang, tidak. Tapi ada pihak lain di luar petugas yang terindikasi akan gunakan senjata api (saat perisitwa 21-22 Mei)," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ramadhan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...