IHSG Berpotensi Menghijau, Beberapa Saham Direkomendasikan Beli

Happy Fajrian
11 Juli 2019, 10:27
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (14/6/2019). IHSG diprediksi akan bergerak naik hari ini. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan investor membeli saham WIKA hari ini.
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (14/6/2019). IHSG diprediksi akan bergerak naik hari ini. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan investor membeli saham WIKA hari ini.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (11/7), membuka perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) dari zona hijau, naik 13,95 poin atau 0,22% ke posisi 6.424,63.

IHSG diprediksi akan bertahan di zona hijau seiring dengan meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta sinyal positif dari Bank Sentral AS, The Fed, yang mengisyaratkan pemangkasan suku bunga acuan pada akhir bulan ini.

"Meredanya ketegangan perang dagang AS-Tiongkok di tengah tensi baru peluang terjadinya perang dagang AS dengan India, diperkirakan dapat memberikan sinyalemen positif pasar global. Dampaknya bisa berimbas bagi IHSG untuk bertahan di zona hijau," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah dalam risetnya hari ini.

Perhatian Presiden AS Donald Trump kini mulai tertuju ke India sebagai target selanjutnya berkenaan dengan perdagangan. Trump mengatakan AS perlu melawan India di bidang perdagangan.

(Baca: Kenaikan Harga Emas Dunia Berlanjut, Emas Antam Tertinggi Sejak 2017)

Sikap Trump tersebut masalahnya mirip dengan situasi awal perang dagang AS dengan Tiongkok. Trump mengatakan pengenaan tarif produk impor AS oleh India tidak lagi dapat diterima.

Sebelumnya awal tahun ini, Trump telah mengancam mencabut hak istimewa India dalam perdagangan. Ketentuan itu membebaskan India untuk membayar bea masuk senilai miliaran dolar saat mengekspor produknya ke AS.

Sementara itu Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS masih dalam tekanan dari aktivitas manufaktur yang mengecewakan, inflasi yang lemah, dan ancaman perang dagang yang meluas.

Powell mengatakan bahwa Fed akan mengambil tindakan yang sesuai untuk merespon isu-isu tersebut. Pernyataan Powell ini diterjemahkan pelaku pasar sebagai isyarat The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada akhir bulan ini.

(Baca: Sepekan Melantai di Bursa, Ada yang Cuan 600 % dari 13 Emiten Baru)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...