Defisit APBN Naik, Defisit Keseimbangan Primer Malah Susut Jadi Rp 1 T

Agatha Olivia Victoria
16 Juli 2019, 17:10
Defisit anggaran, defisit APBN semester I 2019 melebar, tapi defisit keseimbangan primer menyusut
Arief Kamaludin|KATADATA
Defisit APBN semester I 2019 tercatat sebesar Rp 135,8 triliun atau 0,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 135,8 triliun atau 0,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada semester I 2019. Angka defisit tersebut melebar dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, defisit keseimbangan primer justru menyusut yaitu hanya Rp 1 triliun.

Keseimbangan primer merupakan penerimaan negara dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang pemerintah. Defisit pada keseimbangan primer menunjukkan bahwa pemerintah membayar bunga utang dengan utang baru. Pemerintah membidik defisit keseimbangan primer semakin menyusut bahkan berbalik positif.

(Baca: 5 Visi Jokowi untuk Indonesia 2019-2024)

Keseimbangan primer positif terakhir kali terjadi pada 2011. Setelah itu, keseimbangan primer terus defisit hingga sempat menembus Rp 142,4 triliun pada 2015. Namun, tahun lalu, defisit keseimbangan primer berhasil turun hingga hanya Rp 1,8 triliun.

Adapun defisit keseimbangan primer pada semester I 2019 ini hanya sepersepuluh dari realisasi pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 10 triliun. Namun, capaian ini tampaknya belum tentu berarti defisitnya tahun ini bakal lebih kecil dari tahun lalu.

(Baca: Kementerian ESDM Hemat Subsidi Elpiji Rp 31 Triliun Tahun Ini)

Pemerintah membidik defisit keseimbangan primer sebesar Rp 20,1 triliun tahun ini. Namun, berdasarkan proyeksi terbaru, defisit keseimbangan primer diperkirakan lebih besar yakni Rp 34,7 triliun.

Defisit APBN Semester I 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai positif realisasi defisit APBN semester I 2019 yang sebesar Rp 135,8 triliun atau 0,84% terhadap PDB. Meskipun, capaian ini lebih besar dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 110,6 triliun atau 0,75% terhadap PDB.

"Walau defisit lebih dalam dibandingkan tahun lalu, defisit ini masih lebih rendah dibanding tahun 2016 dan 2017," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...