IHSG Ditutup Naik, Saham BCA dan Gudang Garam Dikoleksi Asing
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup pada level 6.456,5 pada perdagangan Jumat (19/7). Dengan demikian, Indeks mencatat kenaikan 53,2 poin atau setara dengan 0,83% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.
Tercatat, volume perdagangan mencapai 17,2 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,95 triliun sebanyak 515.795 kali. Ada 220 saham yang berada di zona hijau, 174 saham di zona merah, dan 157 saham yang stagnan. Sementara, 45 saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 tercatat naik 0,80% ke level 1.033,4.
Meski naik, namun investor asing melakukan aksi jual bersih pada perdagangan hari ini senilai Rp 849,8 miliar, baik di pasar reguler maupun di pasar nego. Namun, khusus di pasar reguler, sebenarnya asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 136,5 miliar pada perdagangan tadi.
Berdasarkan data RTI Infokom, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi paling banyak diincar oleh investor asing pada pasar reguler, dengan beli bersih senilai Rp 94,15 miliar. Saham BBCA pun naik 0,90% di harga Rp 31.000 per saham.
Asing pun melakukan aksi beli bersih di pasar reguler untuk saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Tercatat, nilai pembelian bersihnya mencapai Rp 75,67 miliar, sehingga saham GGRM naik 2,69% menjadi Rp 79.300 per saham.
(Baca: Bunga Acuan BI Dipangkas 25 Basis Poin, Harga Saham Bank Besar Turun)
Dari indeks sektoral, sektor industri dasar menjadi naik paling tinggi sebesar 2,48%. Sektor manufaktur dan konsumer pun juga naik masing-masing sebesar 1,44% dan 1,42%. Namun, sektor aneka industri mengalami penurunan sebesar 0,23% pada perdagangan hari ini.
Naiknya indeks saham di dalam negeri, juga sejalan dengan indeks-indeks di Asia maupun indeks di Amerika Serikat. Di Asia, Nikkei 225 Index naik 2,00%, Hang Seng Index 1,07%, Shanghai Composite Index 0,79%, dan Strait Times Index 0,50%. Sementara, Dow Jones Index Future menghijau pagi tadi 0,23%.
Mengutip dari Antara, Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan, salah satu yang membuat indeks pasar modal dalam negeri menguat karena efek Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate yang diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% kemarin.
"Penguatan IHSG masih karena sentimen penurunan suku bunga acuan BI dan adanya prospek The Fed akan lebih agresif melonggarkan kebijakan moneternya," kata Mino.
(Baca: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%)