Bunga Acuan BI Dipangkas 25 Basis Poin, Harga Saham Bank Besar Turun
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (18/7) dengan kinerja positif setelah sepanjang hari ini bergerak sangat fluktuatif. IHSG ditutup naik 8,69 poin atau 0,14% ke posisi 6.403,29.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa kenaikan IHSG karena investor mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
"Stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif terhadap meningkatnya kepercayaan investor," kata Nafan Kamis (18/7) seperti dilansir dari Antara.
Menurut data RTI Infokom, total transaksi saham di BEI sepanjang hari ini tercatat mencapai Rp 10,32 triliun dari 19,31 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 505.727 kali oleh investor. Sebanyak 203 saham naik, 203 saham turun, dan 139 saham stagnan.
(Baca: Pihak Ketiga Menolak, Jababeka Batal Ganti Direksi dan Komisaris)
Sementara itu dana asing mengalir keluar cukup deras dari pasar saham, yakni sebesar Rp 517,87 miliar di pasar reguler. Walaupun di pasar negosiasi dan tunai dana asing mengalir masuk Rp 170,54 miliar.
Turunnya bunga acuan BI ini pun sukses mengangkat kinerja tujuh dari sepuluh indeks sektoral di bursa. Sektor yang meningkat paling tinggi pada perdagangan hari ini yaitu sektor industri dasar sebesar 2,02%, diikuti tambang 0,96%, manufaktur 0,95%, konsumer0,6%, dan aneka industri 0,4%.
Namun kebijakan ini justru membuat saham-saham sektor keuangan turun cukup dalam, yakni sebesar 0,72%. Saham-saham bank kelas kakap dari kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 pun mayoritas ditutup pada level yang lebih rendah.
Secara keseluruhan ada empat bank BUKU 4 yang sahamnya terkoreksi hari ini yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,08%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,57%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun paling dalam 1,93%.
(Baca: Fokus Pengembangan Bisnis, Trikomsel Kaji Rencana Private Placement)
Sedangkan dua bank BUKU 4 lainnya yaitu PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) ditutup stagnan, sedangkan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menjadi satu-satunya yang berkinerja positif dengan kenaikan sebesar 0,88%.
Tidak hanya itu, saham-saham bank juga menjadi sasaran jual investor asing. Saham BBCA menjadi saham yang paling besar dilego investor asing yakni Rp 299,9 miliar, diikuti saham BBRI Rp 77 miliar, dan BBCA Rp 54,4 miliar.
Padahal, turunnya suku bunga acuan BI seharusnya berdampak positif pada industri perbankan nasional karena akan membuat cost of fund atau biaya dana simpanan menjadi lebih murah, dan bunga kredit yang turun akan mendorong penyaluran kredit.
"Suku bunga acuan yang turun akan memengaruhi tingkat suku bunga dana pihak ketiga (DPK). Sehingga suku bunga dari dana mahal seperti deposito, bisa disesuaikan," jelas Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi.
(Baca: Disuspensi Dua Tahun, Saham Pemilik SCBD Akan Hengkang dari Bursa)