Berkat Infrastruktur, Paxel Bisa Kirim Barang Antarkota dalam Sehari
Layanan pengiriman barang dalam sehari (sameday delivery) sudah tersedia di Indonesia. Namun, layanan itu terbatas di kota yang sama saja. Kini, Paxel menyediakan layanan pengiriman barang antar kota atau provinsi dalam sehari.
Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita menyampaikan, infrastruktur menjadi salah satu faktor penunjang terwujudnya pengiriman barang antar-kota atau provinsi dalam sehari. "Pembangunan infrastruktur dalam empat tahun terakhir banyak membantu kami," kata Zaldy di Go-Work fX Sudirman, Jakarta, Jumat (3/5).
Startup logistik ini juga menggunakan big data guna menentukan lokasi hub penyimpanan. Titik penyimpanan Paxel ini berupa loker pintar, yang kini mencapai 100 di DKI Jakarta. Dengan skema pengiriman estafet ini memungkinkan Paxel mengirim barang antar-kota dalam sehari.
Dengan algoritma, Paxel menganalisis moda transportasi yang paling cepat untuk mengirim barang. Moda transportasi yang dipilih itu disesuaikan dengan asal dan tujuan pengiriman. "Kami pakai semua moda transportasi, kecuali kapal laut," kata dia.
Mekanisme pengirimannya, pengguna bisa memesan layanan pengiriman Paxel lewat aplikasi. Lalu, petugas akan mengambil barang yang akan dikirim. Sistem akan menentukan loker yang menjadi hub dan mode transportasinya. Setelahnya, petugas bisa menempatkan barang di loker yang ditentukan.
(Baca: Layanan Go-Jek dan Grab Mengubah Pola Logistik Era Digital)
Petugas lain akan mengambil barang di loker tersebut dan melanjutkan pengiriman. Untuk mengambil barang yang tepat, petugas akan memindai kode pesanan di loker pinter. Secara otomatis, pintu loker di mana barang itu disimpan akan terbuka. Proses pengiriman dilakukan secara estafet.
Hanya saja, pengiriman barang dalam sehari ini bisa terwujud jika dilakukan sebelum pukul 14.00 waktu setempat. Di dalam kota, Paxel menjamin pengiriman maksimal delapan jam. Untuk antar kota dan provinsi, waktu pengiriman dijamin maksimal 15 jam. "Terlambat semenit pun refund otomatis," katanya.
(Baca: Didukung Unilever, Startup Logistik Asal Malaysia Siap Masuk Indonesia)
Paxel sendiri sudah hadir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Semarang, Solo, DI Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar. Tahun ini, Paxel menargetkan bisa menjangkau Medan dan Makassar.
Ia optimistis, layanan pengiriman barang antar kota dan provinsi dalam sehari ini memungkinkan untuk tersedia di seluruh Indonesia. Asalkan, pembangunan infrastruktur jalan terus dilakukan. "Kalau pemerintah gencar membangun infrastruktur, sameday delivery bisa semakin cepat tersedia di pulau lain," kata dia.
Kendati menggunakan teknologi, Paxel tetap merekrut pekerja. Saat ini Paxel memiliki 1.400 pegawai. Zaldy menyampaikan, jumlah pekerja bakal ditambah seiring dengan meningkatnya permintaan. Hanya, dia enggan menyebutkan target pegawai yang bakal direkrut.
(Baca: Tumbuh Pesat, Startup Logistik Waresix Optimistis Hasilkan Laba)
Dari segi jenis barangnya, kategori makanan beku (frozen food) yang paling banyak dikirim. Hal ini menjadi peluang bagi Paxel untuk menyasar segmen pertanian dan perikanan, yang produknya cepat membusuk. Saat ini, Paxel bisa mengirim barang 10 ribu hingga 40 ribu sehari.
Selain itu, barang yang bisa dilayani Paxel baru yang berukuran kecil atau di bawah lima kilogram (kg). "Untuk mengirim barang berukuran besar tantangannya besar dari sisi moda transportasi yang tersedia," katanya. Toh, 68% pengiriman barang melalui e-commerce berukuran kecil.
Manfaat Pengiriman Barang dalam Sehari Bagi Penjual
Paxel pun melakukan kajian terkait manfaat penggunaan layanan pengiriman barang antar kota dan provinsi dalam sehari bagi bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kajian itu dilakukan terhadap 200 ribu konsumennya selama enam bulan tahun lalu.
Berdasarkan kajian itu, produktivitas penjual naik empat kali lipat setiap bulan karena menggunakan layanan pengiriman tersebut. Total transaksi (Gross Merchandise Volume/GMV) penjual pun naik 30%. Rasio uang yang diperoleh terhadap jumlah uang yang diinvestasikan (Return on Investment/ROI) disebut naik empat kali lipat dibanding menggunakan layanan pengiriman reguler.
Biasanya, penjual di e-commerce baru menerima pembayaran jika barang sudah diterima konsumen. Alhasil, arus kas penjual menjadi kurang lancar yang berimbas pada produktivitas. "Kadang orang menganggap sameday lebih mahal, padahal pendapatan mitra juga menjadi lebih baik," kata dia.
(Baca: Gojek Gandeng Garuda Indonesia untuk Perkuat Layanan Logistik)
Saat ini, ia tengah berdiskusi dengan Bukalapak supaya bisa menggunakan mitra warungnya sebagai hub pengiriman. Bila kerja sama ini terwujud, loker Paxel bisa ditempatkan di warung yang menjadi mitra Bukalapak.
Berdasarkan perhitungannya, langkah ini bisa menurunkan ongkos kirim hingga 65%. Saat ini, kerja sama antara Paxel dan Bukalapak sebatas sebagai mitra pengiriman barang.
Co-Founder sekaligus President Bukalapak Fajrin Rasyid menambahkan, penjualan produk segar di platform-nya meningkat pesat. Untuk itu, ia mendukung layanan pengiriman barang antar kota dalam sehari ini karena bisa meningkatkan transaksi.
Apalagi, 70% transaksi di platformnya terjadi di Pulau Jawa. "Data kami, frekuensi transaksi penjual yang menggunakan layanan pengiriman barang dalam sehari lebih tinggi," kata dia Untuk itu, ia optimistis kerja sama ini bisa meningkatkan transaksi.
(Baca: Bukalapak Siapkan Rp 1 Triliun untuk Gandeng Lebih Banyak Warung)