Pemadaman Listrik PLN dan Wacana Menaikkan Kompensasi hingga 300 %

Sorta Tobing
13 Agustus 2019, 11:45
kompensasi listrik naik tiga kali, kompensasi listrik 300%, listrik mati, listrik padam, pln
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pedagang menunggu pembeli di kawasan Pasar Baru yang mengalami pemadaman listrik, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Kejadian listrik mati pada 4-5 Agustus 2019 membuat Gana Buana (31 tahun) sangat sedih. Pemadaman lebih dari 12 jam itu mengakibatkan kulkas di rumahnya mati sehingga air susu yang ia perah selama berhasi-hari terpaksa dibuang karena basi.

“Saya jujur sedih cuma dapat permohonan maaf dari PLN,” kata warga perumahan di Bekasi Timur, Jawa Barat itu seperti dikutip oleh Antara. “PLN enggak tahu bagaimana perjuangan pejuang ASI (air susu ibu).”

Ketika listrik padam, ribuan penumpang moda raya terpadu (MRT) sempat terjebak di dalam rangkaian kereta yang berada di terowongan dengan kedalaman 25 meter. Mereka akhirnya berhasil mencari jalan keluar dengan mengandalkan pencahayaan lampu lokomotif.

Nasib yang sama juga dialami penumpang KRL Commuter Line yang telantar di stasiun maupun gerbong selama pemadaman terjadi. Operator terpaksa mengembalikan tiket yang telah dibeli penumpang di seluruh stasiun.

(Baca: Pohon Sengon Picu Listrik Mati Massal, Ini Daftar Penyebab Lainnya)

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicolas Mandey menghitung kerugian material dari kejadian ini mencapai Rp 200 miliar. Nominal ini berdasarkan laporan dari 82 pusat perbelanjaan dan lebih dari 2.500 toko ritel modern swakelola di Jakarta.

Menurut Roy, kenyamanan masyarakat terganggu karena banyak fasilitas tak berfungsi normal, seperti jaringan pembayaran elektronik. “Biaya operasional juga bengkak karena beberapa gerai terpaksa memakai genset agar tetap melayani masyarakat,” katanya.

Pemadaman listrik juga memicu kebakaran di delapan lokasi di ibu kota. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, pada Minggu malam kebakaran terjadi di bangunan tempat tinggal dan vihara. Lalu, esok harinya, sejumlah ruko, apartemen, lapak, hingga sekolah terbakar. Kepolisia menduga rangkaian kebakaran ini karena korsleting listrik sesaat setelah menyala kembali.

PLN kini harus menutup kerugian materi 21,9 juta pelanggannya di DKI Jakarta, Jawa Barat, serta sebagian daerah di Jawa Tengah. Hitungannya mencapai Rp 839 miliar.

(Baca: Biaya Kompensasi akan Naik, PLN Minta Pemerintah Tambah Investasi)

Perusahaan akan memberikan kompensasi sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Kompensasi Pemadaman Listrik. Rinciannya, golongan subsidi akan diberi kompensasi diskon 20% dari biaya beban. Sedangkan untuk pelanggan nonsubsidi akan mendapatkan kompensasi sebesar 35%.

Kompensasi ini akan masuk dalam perhitungan pengurangan pembayaran listrik pada Agustus 2019. Untuk listrik prabayar, PLN akan memberikan ganti rugi saat pelanggan memasukkan token berikutnya.

Wacana Kompensasi Listrik Naik Tiga Kali Lipat

Soal kompensasi pemadaman listrik sempat membuat geger karyawan PLN. Pasalnya, Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan biaya ganti rugi akan berasal dari pemotongan gaji dan bonus karyawan. Jadi, total ganti ruginya akan ditanggung renteng oleh 40 ribu karyawan PLN.

"Karena di PLN itu ada yang namanya merit order. Kalau kerja tidak bagus, potong gaji," kata Djoko saat ditemui di Jakarta pada 6 Agustus lalu.

Berdasarkan laporan keuangan PLN pada 2018, total beban kepegawaian yang dibayarkan perusahaan mencapai Rp 22,95 triliun. Jika dirinci, beban kepegawaian paling besar adalah untuk pembayaran jasa produksi dan insentif prestasi kerja sebesar Rp 6,38 triliun. Disusul imbalan kerja (employee benefits) sebesar Rp 5,32 triliun.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...