Ini Profil Tiga Direksi Perum Perindo yang Ditangkap KPK

Hari Widowati
24 September 2019, 13:49
OTT KPK, Perum Perindo, direksi Perum Perindo ditangkap KPK, profil direksi Perum Perindo, kasus kuota impor ikan
Dok. Perum Perindo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sembilan orang yang diduga terlibat kasus suap kuota impor ikan di Jakarta dan Bogor, Senin (23/9). Tiga di antaranya merupakan direksi Perum Perikanan Indonesia (Perindo), sisanya karyawan Perum Perindo, dan swasta.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta dan Bogor, Senin (23/9). Ada sembilan orang yang ditangkap dalam kasus yang diduga terkait dengan kuota impor ikan.

Tiga di antaranya adalah direksi Perum Perikanan Indonesia (Perindo), sisanya adalah karyawan Perum Perindo dan pihak swasta yang diduga mengajukan kuota impor ikan tersebut. Dalam OTT tersebut, KPK mendapati barang bukti berupa uang senilai US$ 30 ribu atau lebih dari Rp 400 juta.

Perum Perindo memiliki beberapa lini bisnis, yakni mengelola kawasan perikanan, budidaya, pengolahan dan perdagangan, serta mengoperasikan kapal penangkap ikan. Untuk perdagangan ekspor maupun impor, Perum Perindo menyebutkan kapasitasnya mencapai 5.ooo ton ikan per tahun.

Saat ini, Kementerian BUMN belum menonaktifkan ketiga direksi Perum Perindo karena menunggu hasil konsultasi dengan Biro Hukum. Siapa saja ketiga direksi Perum Perindo yang tersangkut OTT tersebut? Berikut ini profil singkatnya.

1. Direktur Utama Risyanto Suanda


Pria kelahiran Karawang, 24 Februari 1976 ini ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno untuk menggantikan Syahril Japarin pada Desember 2017. Sebelumnya, ia menjabat sebagai direktur usaha Perum Perindo sejak Maret hingga Desember 2017.

Risyanto akrab dengan dunia perikanan sejak kecil. Sepulang sekolah, ia kerap membantu sang ayah mencatat jenis-jenis ikan dan nama nelayan yang berbisnis dengan orang tuanya. Ia juga sering menjaga toko kelontong milik ibunya yang menjual keperluan para nelayan di pesisir Karawang.

Selepas SMA, Risyanto meninggalkan kampung halamannya untuk kuliah di Jogja. Ia meraih gelar sarjana perikanan dengan spesialisasi pengelolaan sumber daya perikanan dari Universitas Gajah Mada (UGM) pada 1998. Kemudian ia mendapatkan beasiswa dari Bank Dunia untuk melanjutkan pendidikan S2 dan lulus dengan gelar Magister Sains bidang remote sensing untuk pengelolaan wilayah pantai dari UGM.

Tak puas menimba ilmu hingga jenjang S2, Risyanto pun melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3. Ia mengambil program doktoral di bidang Manajemen Bisnis di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sebelum menjadi pejabat BUMN, Risyanto pernah menjadi direktur PT Geo Solusi Indonesia pada 2007 hingga 2008. Ia juga menjadi pendiri dan CEO PT Mitratech Andal Sinergia, perusahaan konsultan dan penyedia solusi geomatik, teknologi informasi, dan komunikasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...