Rizal Djalil, Anggota BPK di Pusaran Kasus Suap Proyek Air Minum

Hari Widowati
25 September 2019, 20:50
profil Rizal Djalil, anggota BPK Rizal Djalil tersangka KPK, OTT KPK, kasus SPAM Kementerian PUPR
KATADATA/Arief Kamaludin
Anggota BPK Rizal Djalil. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Rizal Djalil sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan suap proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Kementerian PUPR, Rabu (25/9).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil (RIZ) sebagai tersangka kasus suap terkait proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Rizal diduga menerima uang SG$ 100 ribu untuk memuluskan langkah PT Minarta Dutahutama mendapatkan proyek SPAM.

Selain Rizal, KPK juga menetapkan status tersangka pada Leonardo Jusminarta Prasetyo (LJP) yang merupakan komisaris utama PT Minarta Dutahutama. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, nama kedua tersangka baru tersebut muncul setelah KPK mengembangkan penyidikan dari hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat Kementerian PUPR pada Desember lalu. Dari fakta persidangan, KPK juga menemukan bukti lain yang menunjukkan aliran dana ke Rizal.

Advertisement

Rizal diduga pernah memanggil direktur SPAM Kementerian PUPR ke kantornya untuk mempertemukan dengan perwakilan dari Minarta Dutahutama yang ingin mengikuti proyek SPAM. Proyek yang diminati adalah Jaringan Distribusi Umum (JDU) Hongaria dengan nilai anggaran Rp 79,27 miliar. Leonardo yang berkenalan dengan Rizal di Bali berkomitmen memberi uang Rp 1,3 miliar kepada mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. Akhirnya, proyek tersebut diperoleh Minarta Dutahutama.

(Baca: Terima Suap Rp 1 miliar, Anggota BPK Rizal Djalil Jadi Tersangka KPK)

Dari Pegawai BUMN hingga Pimpinan BPK 

Berikut ini adalah profil singkat Rizal Djalil yang dirangkum Katadata dari berbagai sumber. Pria kelahiran Kabupaten Kerinci, 20 Februari 1956 ini mengawali kariernya sebagai staf program penanggulangan kebutaan pada Anak Prasekolah di bawah Hellen Keller Internasional di Jakarta pada 1982-1983.

Rizal lantas pindah bekerja di Perum Husada Bakti, cikal bakal PT Askes yang saat ini telah berubah menjadi BPJS Kesehatan. Ia menjabat sebagai manager Perum Husada Bakti Provinsi Jambi pada 1987-1992. Pada 1993-1997, ia dipindahkan menjadi manager Perum Husada Bakti di DKI Jakarta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement