Ada Perang Dagang & Demonstrasi, Pasar Pilih Dolar AS Ketimbang Rupiah

Agatha Olivia Victoria
27 September 2019, 09:46
Ada sentimen perang dagang dan demonstrasi di depan gedung DPR, nilai tukar rupiah kembali melemah 0,16% menjadi Rp 14.188 per dolar
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi, seorang petugas bank menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Ada sentimen perang dagang dan demonstrasi di depan gedung DPR, nilai tukar rupiah kembali melemah 0,16% menjadi Rp 14.188 per dolar.

Nilai tukar rupiah kembali melemah 0,16% menjadi Rp 14.188 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini (27/9), berdasarkan data Bloomberg. Analis memperkirakan, pergerakan rupiah dipengaruhi sentiment perang dagang AS-Tiongkok dan demonstrasi di Gedung DPR.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Renny Eka Putri menilai, pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen perang dagang antara AS dan Tiongkok. "Di saat ketidakpastian kondisi global yang masih tinggi, pelaku pasar kembali memilih dolar AS sebagai safe haven currency," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (27/9).

Advertisement

Karena itu, ia memperkirakan dolar AS bakal menguat terhadap euro, pounds Inggris dan sebagian mata uang Asia. Berdasarkan data Bloomberg, dolar AS menguat 0,06% terhadap euro dan 0,02% terhadap pounds pada pagi ini.

Sebagian mata uang Asia lainnya juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong misalnya, turun 0,03% terhadap dolar AS. Lalu, dolar Singapura, won Korea Selatan, dan yuan Tiongkok masing-masing melemah 0,02%, 0,2%, dan 0,1% terhadap mata uang Negeri Paman Sam.

Namun, ada sebagian mata uang Asia lainnya yang justru menguat terhadap dolar AS. Di antaranya Yen Jepang (0,04%), dolar Taiwan (0,06%), peso Filipina (0,11%), rupee India (0,22%), ringgit Malaysia (0,1%), dan baht Thailand (0,01%).

(Baca: Rupiah Melemah Tipis Tertekan Rencana Pemakzulan Trump)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement