Ada Perang Dagang & Demonstrasi, Pasar Pilih Dolar AS Ketimbang Rupiah
Nilai tukar rupiah kembali melemah 0,16% menjadi Rp 14.188 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini (27/9), berdasarkan data Bloomberg. Analis memperkirakan, pergerakan rupiah dipengaruhi sentiment perang dagang AS-Tiongkok dan demonstrasi di Gedung DPR.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Renny Eka Putri menilai, pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen perang dagang antara AS dan Tiongkok. "Di saat ketidakpastian kondisi global yang masih tinggi, pelaku pasar kembali memilih dolar AS sebagai safe haven currency," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (27/9).
Karena itu, ia memperkirakan dolar AS bakal menguat terhadap euro, pounds Inggris dan sebagian mata uang Asia. Berdasarkan data Bloomberg, dolar AS menguat 0,06% terhadap euro dan 0,02% terhadap pounds pada pagi ini.
Sebagian mata uang Asia lainnya juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong misalnya, turun 0,03% terhadap dolar AS. Lalu, dolar Singapura, won Korea Selatan, dan yuan Tiongkok masing-masing melemah 0,02%, 0,2%, dan 0,1% terhadap mata uang Negeri Paman Sam.
Namun, ada sebagian mata uang Asia lainnya yang justru menguat terhadap dolar AS. Di antaranya Yen Jepang (0,04%), dolar Taiwan (0,06%), peso Filipina (0,11%), rupee India (0,22%), ringgit Malaysia (0,1%), dan baht Thailand (0,01%).
(Baca: Rupiah Melemah Tipis Tertekan Rencana Pemakzulan Trump)